Prabowo Cari Mesin-Mesin Ekonomi Baru Demi Kejar Pertumbuhan 8%

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi - - Foto: Medcom.id

Prabowo Cari Mesin-Mesin Ekonomi Baru Demi Kejar Pertumbuhan 8%

Insi Nantika Jelita • 26 September 2024 12:41

Jakarta: Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menegaskan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto akan mencari mesin-mesin ekonomi baru untuk mengejar target ambisius pertumbuhan ekonomi yang sebesar delapan persen.

Sejumlah sektor usaha akan diandalkan sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi ke depan, yakni  pangan, ekonomi hijau, dan digitalisasi. Upaya itu perlu dilakukan untuk menggenjot ekonomi Indonesia yang selama ini stagnan tumbuh di kisaran lima persen.

"Pemerintahan Prabowo ke depan akan mencari mesin pertumbuhan baru atau sektor-sektor yang bisa memberikan sumber ekonomi," ujar Tommy, sapaan akrab Thomas dalam Media Gathering Kementerian Keuangan di Serang, Banten, dikutip Kamis, 26 September 2024.

Dia menyebut sektor-sektor usaha tersebut diharapkan dapat meningkatkan penciptaan kerja untuk mendukung ekonomi nasional. Seperti halnya ekonomi hijau yang mendukung transisi energi pemerintah diyakini dapat mampu ciptakan 15,3 juta pekerjaan baru hingga 2045, menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Soal transisi energi itu kan dampaknya luas dan kita lihat sektor-sektor tersebut tentunya memberikan (lapangan) pekerjaan yang baik," ucap keponakan Prabowo itu.


(Ilustrasi harga pangan. Foto: MI)

Ke depan, pemerintahan Prabowo juga akan meneruskan program hilirisasi sebagai motor penggerak ekonomi baru karena menghasilkan nilai tambah ekonomi, seperti dari hasil tambang seperti mineral, batu bara dan lainnya. Tommy menyebut kebijakan hilirisasi di era Prabowo akan diperluas sektornya.  

"Hampir semua sektor usaha itu sedang didalami, seperti hilirisasi, kan sudah berkali-kali dibilang akan dilanjutkan dan justru akan diperdalam melalui komoditas-komoditas pertambangan lainnya," kata Tommy.
 

Baca juga: RI Perlu Dorong Konsumsi Dalam Negeri Demi Pecut Ekonomi
 

Harus bisa stabilkan harga pangan


Dalam kesempatan sama, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro berpandangan pemerintah perlu menjaga keseimbangan sektor pangan dengan dapat menstabilkan harga bahan pangan dan secara bersamaan menjaga suplai bahan-bahan pangan.

"Kalau kita gagal menjaga suplai dari pangan, ya memang akan sangat sulit untuk menjaga tingkat inflasi di relatif yang levelnya menarik dan atraktif buat investor," ungkap dia.

Pemerintah, lanjutnya, juga perlu menguatkan industri manufaktur untuk menjaga resiliensi ekonomi Indonesia, misalnya dengan menguatkan sektor usaha makanan dan minuman yang dianggap mempunyai peranan penting dalam kontribusi ekspor industri pengolahan nonmigas.

"Sektor makanan dan minum ini menjadi tumpuan karena berkaitan erat dengan daya beli masyarakat," jelas Andry.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)