Amazon PHK Karyawan Divisi Layanan Kesehatan

Amazon. Foto: Unsplash.

Amazon PHK Karyawan Divisi Layanan Kesehatan

Arif Wicaksono • 7 February 2024 14:54

Boston: Amazon.com bakal memberhentikan ratusan karyawan di divisi layanan kesehatannya untuk memangkas biaya.

Kepala Amazon Health Services Neil Lindsay dikutip dari Business Times, Rabu, 7 Februari 2024, menuturkan pemangkasan Hubungan Kerja (PHK) ini akan berdampak pada beberapa ratus peran antara jaringan kantor dokter One Medical yang diakuisisi Amazon tahun lalu dan operasi apotek online.
 

baca juga: 

Startup Indonesia Semangat Berkolaborasi di Era Ekonomi Digital

  

PHK ini terjadi setelah adanya pengurangan karyawan secara bertahap pada akhir 2022 dan awal 2023 yang berjumlah lebih dari 27 ribu karyawan.

Hal ini karena CEO AWS Andy Jassy berupaya memangkas biaya yang berkembang pesat selama pandemi. Dia juga telah menghentikan puluhan proyek yang dibuat selama era Jeff Bezos.

Sejak itu, Amazon terus melakukan pemangkasan di seluruh lini bisnisnya, tanpa mengumumkan pengurangan tenaga kerja secara massal. Pemotongan dalam beberapa bulan terakhir terjadi pada divisi yang bertanggung jawab atas asisten Alexa yang diaktifkan dengan suara serta di unit musik, bisnis Prime Video dan studio, serta Twitch, anak perusahaan streaming langsung, dan unit lainnya.

Lindsay mengatakan perusahaan akan berinvestasi dalam penemuan dan pengalaman yang berdampak langsung pada pelanggan. Dia menambahkan bahwa bisnis kesehatan Amazon melihat pertumbuhan yang luar biasa.

Pemotongan yang dilakukan Amazon menambah daftar perusahaan teknologi yang berusaha mengurangi tenaga kerjanya.

Sepanjang tahun ini, sekitar 32 ribu pekerja teknologi telah kehilangan pekerjaan mereka, menurut Layoffs, sebuah startup yang telah melacak PHK di industri ini sejak pandemi. DocuSign juga mengumumkan PHK yang akan berdampak pada sekitar 6 persen tenaga kerjanya.

Pendapatan Amazon

Walaupun kerap melakukan PHK, Amazon.com berhasil mengalahkan ekspektasi pendapatan kuartal keempat pada tahun lalu karena fitur AI generatif baru di bisnis cloud dan e-niaganya mendorong pertumbuhan yang kuat selama periode liburan.

Daftar pelanggan bisnis Amazon dengan pembelanjaan tinggi telah memberikan pertumbuhan yang stabil dalam perekonomian yang tidak menentu walaupun posisinya sebagai penyedia cloud terbesar di dunia ditantang oleh pesaingnya, Microsoft.

Andy Jassy menuturkan fokus jangka panjang yang berkelanjutan pada pelanggan dan pengiriman fitur dengan memasukkan AI generatif ke dalam banyak layanannya.

"Fitur-fitur baru mulai terlihat pada hasil kami secara keseluruhan," kata dia, dilansir Channel News Asia, Jumat, 2 Februari 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)