Kunjungan Jokowi ke Tempat Prabowo-Gibran Semaki Menambah Ketidakpercayaan Publik

Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden

Kunjungan Jokowi ke Tempat Prabowo-Gibran Semaki Menambah Ketidakpercayaan Publik

Media Indonesia • 11 February 2024 21:54

Jakarta: Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke hotel tempat berkumpul di peserta kampanye Pasangan Calon (Paslon) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) usai kampanye akbar di Stadion GBK, Jakarta, Minggu, 10 Februari, dinilai tidak patut. Kunjungan tersebut dinilai menambah ketidakpercayaan publik kepada Kepala Negara.

“Terasa pernyataan tidak ikut kampanye dan akan bersikap netral makin hambar. Jelas, kunjungan presiden ke tempat istirahat peserta kampanye 02 sulit dibenarkan. Dan situasi ini memperburuk kualitas pelaksanaan presiden,” Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti melalui keterangan tertulis, Minggu, 11 Februari 2024.

Dia meyakini Jokowi bakal berdalih kunjungan tersebut bukan bagian dari kampanye. Namun, hal itu dinilai bakal semakin menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap netralitas Jokowi di Pilpres 2024.

“Kita dapat menebak bahwa presiden akan bersikukuh berdalih bahwa kunjungan itu tidak terkait dengan kampanye apapun dan dilakukan tidak di waktu kerja. Dalih yang terlalu enteng. Tapi dalih hukum ini sekaligus menunjukan minimnya sikap moral sebagai pemilu atau pilpres,” ungkap dia.

Ray menegaskan aksi presiden berkunjung ke tempat istirahat peserta dan panitia kampanye dengan alasan apapun sangat tidak patut. Meski alasan yang digunakan yaitu mengantar cucu.
 

Baca juga: Pemilih Prabowo-Gibran Berpotensi Pindah, Peluang 2 Putaran Melebar

Ray miris Jokowi menggunakan alasan mengantar cucu untuk berkunjung ke lokasi tempat istirahat peserta dan panitia kampanye Prabowo-Gibran. Menurut dia, hal itu tidak pantas.

“Anak sekecil itu sangat tidak pantas dijadikan dan dihadirkan sebagai alasan untuk melakukan tindakan yang potensial akan menimbulkan kontroversi. Satu alasan yang tidak menggambarkan perlindungan anak terhadap pelibatan mereka dalam kontroversi. Sangat tidak bijak dan tidak patut,” sebut dia.

Ray menyebut situasi ini seperti mementahkan kembali ucapan Jokowi yang tidak akan kampanye dan akan selalu bersikap netral. Dengan mendatangi tempat istirahat peserta dan panitia kampanye 02, hal itu jelas menimbulkan ketimpangan perlakuan dengan paslon lainnya. 

“Pemandangan ini makin merontokan moralitas, adab atau akhlak demokrasi kita. Setelah adanya putusan MK, dan DKPP yang menetapkan adanya pelanggaran etik berat dalam putusan yang berhubungan dengan pemilu, keadaban dan moralitas demokrasi makin jauh dari yang semestinya,” ujar dia. (MI/Yakub)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)