Ilustrasi. Medcom.id.
Atalya Puspa • 16 March 2024 23:48
Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati membantah isu yang beredar di TikTok yang menyebut Jakarta berpotensi lumpuh akibat gempa megathrust. Menurut dia, video tersebut dipenggal secara tidak bertanggungjawab sehingga bermakna berbeda dan dapat meresahkan masyarakat.
"Itu adalah rekaman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR-RI pada hari Kamis tgl 14 Maret 2024 di Senayan Jakarta," ungkap Dwikorita di Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2024.
Kala itu, Dwikorita mengaku tengah memberi penjelasan kepada anggota dewan mengenai alasan perlunya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System - InaTEWS) di Bali.
Dwikorita menjelaskan, lumpuh yang dimaksud ialah terputusnya jaringan komunikasi yang disebabkan rusaknya berbagai infrastruktur komunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS) akibat gempa megathrust. Hal inilah yang coba diantisipasi BMKG dengan membangunan gedung operasional peringatan dini tsunami sebagai fungsi cadangan, meskipun di Jakarta sudah ada.
Ia menegaskan keberadaan gedung InaTEWS di Bali sebagai bagian dari mitigasi dan manajemen risiko dalam kondisi darurat apabila sewaktu-waktu operasional InaTEWS di Kemayoran Jakarta mengalami kelumpuhan. Hal ini didasarkan pada skenario terburuk yaitu jika gempa terjadi di lepas pantai Samudra Hindia pada jarak kurang lebih dari 250 kilometer dari tepi pantai.
| Baca juga: Puncak Kemarau Diprediksi Mundur ke Juli-Agustus |