Israel terus gempur Lebanon. (EFE/EPA)
Marcheilla Ariesta • 16 November 2024 10:18
Beirut: Militer Israel telah melancarkan serangan udara di pinggiran Kota Beirut selama empat hari berturut-turut. Serangan dilancarkan saat pejabat Lebanon mempelajari rencana AS untuk gencatan senjata.
Serangan udara Israel menghancurkan lima gedung di pinggiran selatan ibu kota Lebanon pada Jumat. Salah satunya terletak di dekat salah satu persimpangan lalu lintas tersibuk di Beirut, Tayouneh.
Militer Israel mengatakan jet tempurnya menyerang gudang amunisi, markas besar, dan infrastruktur lain yang digunakan oleh kelompok Lebanon Hizbullah.
"(Warga) terpaksa meninggalkan rumah mereka hanya untuk menyaksikan serangan datang dan bertanya-tanya apakah mereka memiliki rumah untuk kembali atau tidak. Tidak ada korban karena banyak orang meninggalkan daerah tersebut dan karena perintah evakuasi ini,” kata jurnalis Al Jazeera, Zeina Khodr, Sabtu, 16 November 2024.
“Kelompok hak asasi manusia telah mengkritik perintah evakuasi paksa ini, dengan mengatakan bahwa sebagian besar waktu perintah tersebut tidak memberi orang cukup waktu untuk pergi,” Khodr menambahkan.
Sementara itu, Hizbullah yang berpihak pada Iran mengatakan pihaknya menembakkan roket ke sekelompok tentara Israel di Misgav Am dan barak Yiftah di Israel utara.
Kelompok bersenjata Lebanon itu mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa mereka juga menyerang kelompok tentara Israel lainnya dengan roket di pinggiran timur kota Markaba di Lebanon.
Hizbullah juga mengatakan pihaknya menyerang tentara Israel di Sasa dan Dishon di Israel utara.
Militer Israel meningkatkan serangannya terhadap Lebanon pada akhir September setelah hampir setahun bermusuhan lintas batas dengan kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah bersamaan dengan perang Gaza. Israel beralasan, tujuan serangan untuk mengamankan kepulangan puluhan ribu warga Israel, yang dipaksa mengungsi dari Israel utara di bawah tembakan Hizbullah.
Serangan Israel terhadap Lebanon telah memaksa lebih dari satu juta warga Lebanon meninggalkan rumah mereka, yang memicu krisis kemanusiaan.
Mereka telah memberikan pukulan telak kepada Hizbullah, menewaskan pemimpinnya Hassan Nasrallah dan komandan lainnya. Hizbullah terus melancarkan serangan roket ke Israel dan para pejuangnya telah memerangi pasukan Israel di selatan.
Setidaknya 3.386 orang tewas dan 14.417 orang terluka dalam serangan Israel di Lebanon sejak Oktober 2023.
Baca juga: Israel Serang Lebanon, 37 Orang Dilaporkan Tewas Termasuk Paramedis