Seperti Menyindir, Megawati Sebut Pemimpin Itu Harus Mengayomi Rakyat

Megawati Soekarnoputri usai memberikan suara. Foto: Medcom.id/Achmad Firdaus

Seperti Menyindir, Megawati Sebut Pemimpin Itu Harus Mengayomi Rakyat

Achmad Firdaus • 14 February 2024 14:59

Jakarta: Megawati Soekarno Putri dua kali menyebut kata Konstitusi, usai mencoblos di TPS 053 Kebagusan Dalam IV, Jakarta Selatan. Ia juga menyebut kalau pemimpin itu seharusnya mengayomi rakyat.

 

Datang ke TPS 053 yang berada di seberang rumahnya, Ketua Umum PDI Perjuangan itu diiringi tarian oleh para penari yang memakai pakaian adat. Megawati menyambangi TPS bersama Puan Maharani dan keluarga besar, serta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

 

“Alhamdulillah pada hari ini saya bersama keluarga besar saya telah melaksanakan tugas yang memang seharusnya dilakukan melalui konstitusi kita yaitu pemilihan umum. Saya hanya ingin menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa hal ini adalah hak mereka ini adalah hak rakyat untuk memilih seseorang,” ujar Megawati.

 

Kemudian, Megawati juga menyebut konstitusi yang kali ini terkait jika ada kecurangan. Ia berharap rakyat berani untuk melapor jika ada intimidasi.

 

“Saya juga minta untuk ikut mengawasi siapapun yg melakukan intimidasi kecurangan dan lain sebagainya harus dilaporkan, karena itu adalah hak. Hak daripada hukum di republik ini. Ingat di konstitusi kita disebut setiap warga negara di manapun mereka berada itu mempunyai hak yang sama di mata hukum,” terang Megawati.

 

“Saya mendapatkan banyak berita bahwa banyak mereka yang seharusnya mampu untuk ikut mencoblos itu sepertinya tidak diberi kesempatan,” sambungnya.

 

Selain konstitusi, Megawati juga menyinggung pemimpin yang tugasnya itu mengayomi rakyat.

 

“Pemimpin itu seharusnya mengayomi seluruh rakyat Indonesia di manapun mereka berada. Tolong diingat, jadi saya sangat berharap bahwa Pemilu yang sekarang ini, tidak ada lagi kecurangan,” tutup Megawati.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)