Krisis ekonomi. Foto: Unsplash.
New York: Kebangkrutan perusahaan meningkat dalam beberapa bulan terakhir di tengah melemahnya kepercayaan suku bunga akan segera turun pada tahun ini.
Melansir
Business Insider, Jumat, 10 Mei 2024, menurut S&P Global jumlah kebangkrutan tertinggi dalam satu tahun terjadi pada April 2024 dengan 66 pengajuan atau meningkat 88 persen dari 35 pengajuan di Januari.
Hal yang berkontribusi terhadap kenaikan ini adalah tertantangnya ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga The Fed, yang telah berada pada level 5,25 persen hingga 5,50 persen sejak Juli lalu.
Harapan pelonggaran kebijakan akan dimulai segera pada Maret tertekan setelah data ekonomi dan inflasi yang kuat mendorong asumsi itu ke Desember. Suku bunga tinggi membuat dunia usaha yang menggantungkan kelangsungan hidupnya pada biaya pinjaman yang lebih rendah tertekan.
Menurut ICE BofA US High Yield Index, kenaikan biaya memang melambat ketika kemungkinan penurunan suku bunga terjadi pada awal tahun 2024. Imbal hasil efektif utang perusahaan dengan peringkat sampah mencapai 7,40 persen pada Maret.
Namun inflasi yang tinggi dan melambatnya PDB pada bulan lalu membuat pemotongan suku bunga The Fed tampaknya tidak mungkin dilakukan, dan imbal hasil melonjak hingga 8,11 persen.
Sektor yang bangkrut
S&P Global menuturkan tiga sektor yang memimpin kebangkrutan pada bulan itu adalah sektor konsumen, pelayanan kesehatan, dan industri.
Meskipun ketakutan terhadap stagflasi di bulan April telah mereda menyusul laporan pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan, para pejabat Fed terus memberikan sinyal bahwa angka inflasi yang lebih rendah masih diperlukan sebelum penurunan suku bunga dapat dilakukan.
Namun para analis telah memperingatkan semakin lama kebijakan moneter tidak berubah, semakin besar risiko terjadinya kerusakan pada perekonomian.
"Sekarang kita kembali ke kondisi di mana kita kehilangan peluang penurunan suku bunga, kita sebenarnya harus meningkatkan kemungkinan terjadinya sesuatu yang buruk di sini,” ujar Kepala Ekonom Manulife Investment Management Frances Donald.