Pembaretan Brevet Komando oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan di Pantai Permisan, CIlacap, Jawa Tengah
Putri Purnama Sari • 2 October 2025 17:49
Jakarta: Setiap tanggal 5 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI). Momen ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga refleksi atas perjuangan, pengabdian, dan pengorbanan para prajurit TNI dalam menjaga kedaulatan negara.
Di antara berbagai satuan TNI, salah satu yang paling ikonik adalah pasukan baret merah TNI Angkatan Darat (AD), yaitu Kopassus (Komando Pasukan Khusus). Dalam dunia militer, baret bukan sekadar penutup kepala, melainkan simbol identitas, kebanggaan, dan kehormatan.
Sejarah Baret Merah TNI AD
Kopassus, yang berawal dari berdirinya Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT) pada 16 April 1952 yang diprakarsai oleh Kolonel A.E. Kawilarang. Kesatuan ini dibentuk untuk menghadapi pemberontakan, terutama gerakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Dari sinilah lahir cikal bakal Korps Baret Merah yang kemudian beberapa kali mengalami perubahan nama, hingga akhirnya dikenal sebagai Kopassus. Seiring perjalanan sejarah, pasukan ini terus berkembang dan menjadi salah satu unit pasukan khusus terbaik di dunia.
Makna Baret Merah
Baret merah bukan sembarang atribut, melainkan simbol kehormatan yang hanya bisa dipakai setelah melalui pendidikan keras dan seleksi panjang. Baret Kopassus berwarna merah ini dilengkapi dengan emblem Tribhuana Candraca Satya Dharma.
Makna dari baret merah ini adalah pasukan yang setia dan memiliki kemampuan bertempur dalam tiga matra yakni, darat, laut, dan udara. Lambangnya berbentuk bingkai segi delapan yang di dalamnya terdapat pisau komando, sayap, dan jangkar.
Identitas Pasukan Kopassus
Kopassus dikenal dengan kemampuan operasi khusus seperti:
- Operasi antiteror dan penyelamatan sandera.
- Perang gerilya di hutan, gunung, dan medan sulit.
- Intelijen tempur dan operasi rahasia.
- Misi perdamaian dunia bersama PBB.
Dengan moto “Berani, Benar, Berhasil”, prajurit baret merah selalu dituntut memiliki mental baja, fisik kuat, serta dedikasi tinggi.