Menlu Rusia Tegaskan Tak Ada Rencana Pertemuan Putin-Zelensky

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. (EPA-EFE)

Menlu Rusia Tegaskan Tak Ada Rencana Pertemuan Putin-Zelensky

Willy Haryono • 23 August 2025 09:18

Moskow: Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Jumat kemarin menegaskan tidak ada rencana pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membahas perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Mengutip dari Washington Times, Sabtu, 23 Agustus 2025, pernyataan ini disampaikan hanya beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan telah memulai pengaturan agar keduanya duduk bersama.

“Tidak ada pertemuan yang direncanakan” antara pemimpin Rusia dan Ukraina, ujar Lavrov dalam wawancara rekaman untuk program Meet the Press with Kristen Welker di NBC yang akan tayang di hari Minggu.

Trump sebelumnya mengatakan melalui unggahan di media sosial pada Senin bahwa ia telah berbicara dengan Putin dan memulai langkah pengaturan untuk menggelar pertemuan di lokasi yang masih ditentukan. Trump juga menambahkan bahwa ia akan bergabung dalam pertemuan trilateral setelah itu.

Ketidakpastian mengenai komitmen Moskow terhadap upaya perdamaian yang dipimpin AS meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pejabat Rusia mengemukakan sejumlah keberatan atas poin-poin utama dalam proposal awal. Lavrov pada Kamis mengatakan Putin siap bertemu Zelensky untuk membahas syarat perdamaian, tetapi hanya setelah isu-isu kunci terlebih dahulu dirundingkan oleh pejabat senior. Proses itu bisa memakan waktu lama karena kedua pihak masih memiliki perbedaan besar.

Ukraina menuntut adanya jaminan keamanan dari Barat untuk mencegah kemungkinan serangan Rusia setelah perang berakhir. Pejabat AS dan Eropa kini tengah menyusun proposal rinci mengenai bagaimana jaminan itu bisa diwujudkan.

Namun, Lavrov menegaskan bahwa penyusunan jaminan keamanan bagi Ukraina tanpa melibatkan Moskow adalah sia-sia.

Kamis lalu, serangan besar Rusia menggunakan drone dan rudal kembali menghantam Ukraina, termasuk sebuah pabrik elektronik milik perusahaan Amerika, meski Trump sebelumnya mengkritik Putin karena terus mengebom target Ukraina di saat pembicaraan damai tengah digulirkan.

“Rusia berusaha melakukan apa saja untuk menghindari pertemuan (KTT). Masalahnya bukan soal pertemuan itu sendiri, melainkan karena mereka tidak ingin mengakhiri perang,” kata Zelensky pada Jumat dalam konferensi pers bersama Sekjen NATO Mark Rutte yang sedang berkunjung ke Kyiv.

“Ruang untuk menghindar ini harus dipersempit. Persatuan AS dan Eropa akan memperkecil ruang tersebut,” lanjut dia.

Rutte menyatakan bahwa Trump ingin “memecah kebuntuan” dengan Putin serta melibatkan AS dalam memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina.

“Presiden Trump telah menjadikan hal ini sebagai prioritas,” kata Rutte. Ia menjelaskan bahwa jaminan keamanan yang tengah dibahas akan memiliki dua lapis.

Pertama, setelah tercapai kesepakatan damai atau gencatan senjata jangka panjang, fokusnya adalah memperkuat militer Ukraina semaksimal mungkin. Kedua, melibatkan komitmen keamanan dari Eropa dan AS.

Baca juga:  Putin Tuntut Ukraina Serahkan Donbas, Tolak NATO dan Pasukan Barat

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)