Pertambangan nikel NICL. Foto: dok NICL.
Husen Miftahudin • 27 March 2025 20:44
Jakarta: PT PAM Metalindo Tbk (NICL), emiten pertambangan nikel yang dikendalikan Christopher Sumasto Tjia (beneficial owner), berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp1,44 triliun di sepanjang 2024. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 26,37 persen dibandingkan dengan 2023 yang hanya sebesar Rp1,14 triliun.
Direktur Utama NICL Ruddy Tjanaka mengungkapkan, di tengah penurunan permintaan nikel di Indonesia, perseroan berhasil meningkatkan volume penjualan nikel dari tahun lalu sebesar 1.848.007,82 metrik ton (MT) menjadi sebesar 2.300.914,78 MT.
Di samping itu, perseroan juga berhasil melakukan efisiensi biaya produksi sehingga mengakibatkan laba kotor perseroan meningkat tajam dari Rp136,66 miliar menjadi Rp517,26 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 278,50 persen (yoy) pada 2024.
Hal ini menyebabkan perseroan mampu mencetak marjin laba kotor yang tinggi pada 2024 sebesar 35,86 persen, tumbuh melesat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 11,97 persen.
"Kendati kondisi industri nasional yang kurang menguntungkan dimana harga acuan nikel domestik sejak semester kedua 2024 mengalami penurunan sebesar 9,19 persen, perseroan tetap optimis dan mampu mengatasi tantangan tersebut," ucap Ruddy dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 27 Maret 2025.
Pada 2024, jelas dia, perseroan telah mendapatkan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) periode 2024-2026 dengan total volume penjualan yang telah disetujui sebesar 7 juta WMT.
"Perseroan berhasil menggenjot produksi dan meningkatkan volume penjualan sesuai dengan kapasitas RKAB. Selain itu juga perseroan berhasil melakukan efisiensi biaya produksi," papar Ruddy.
| Baca juga: Bahlil: Pemerintah Berencana Naikkan Royalti Emas dan Nikel Hingga 3% |