Bangkai kendaraan tertemper KA Bangunkarta di dekat perlintasan sebidang Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Sleman: Dua balita yang menjadi korban temperan KA Bangunkarta di jalur Maguwo-Brambanan pada 4 November 2025 masih dirawat di rumah sakit (RS). Dua balita tersebut merupakan korban yang ada di dalam mobil tertemper KA.
"(Dua balita) juga masih dalam perawatan di rumah sakit," kata Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, saat dihubungi pada Jumat, 7 November 2025.
Peristiwa KA Bangunkarta menemper sebuah mobil dan
sepeda motor menewaskan tiga orang, yakni dua laki-laki dan seorang perempuan. Data kepolisian menunjukkan tiga korban tewas yakni G dan S (laki-laki) warga Klaten; serta K (perempuan) warga Yogyakarta. Mereka merupakan pengendara sepeda motor.
Sementara, para korban luka-luka dirujuk di RS Bhayangkara Polda DIY dan Rumah Sakit Islam (RSI) PDHI Kalasan, Kabupaten Sleman. Empat korban luka merupakan warga Semarang, dengan dua di antaranya balita inisial KM (2) dan MA (2).
Kemudian, korban luka berinisial SA, warga Brebes dan anaknya berinisial EA (1,7). Lalu, ada pula dua korban merupakan pejalan kaki.
.jpg)
Tangkapan layar detik-detik kecelakaan KA menabrak sejumlah kendaraan. Dokumentasi/media sosial
Feni mengatakan dari enam korban yang dirawat di rumah sakit, baru satu yang dibolehkan pulang. Sisanya masih dalam perawatan.
"Satu orang sudah selesai perawatan dan lima orang masih dalam perawatan di RS," kata Feni.
Feni menambahkan, penanganan kasus KA Bangunkarta menemper mobil dan sejumlah sepeda motor masih dalam penyelidikan kepolisian. KAI Daop 6 Yogyakarta sejauh ini telah menonaktifkan penjaga palang pintu perlintasan sebidang yang saat itu bertugas.
"(Penanganan kasus) masih dalam pemeriksaan bersama kepolisian. Harap bersabar, kita tunggu hasil pemeriksaannya," ucap Feni.