Ilustrasi disabilitas. Foto: yasmibsulawesi.org
Husen Miftahudin • 5 November 2025 15:26
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membuka secara resmi Job Fair Penyandang Disabilitas Tahun 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 November 2025. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk terus mendorong terbukanya lapangan kerja dan membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif serta berkeadilan.
Selain bursa kerja, Pemprov DKI melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta juga memberikan program upskilling. Program ini dirancang sebagai upaya peningkatan keterampilan bagi para difabel agar lebih siap bersaing di dunia kerja profesional.
Gubernur Pramono Anung menegaskan pentingnya program upskilling atau peningkatan keterampilan sebagai bekal utama bagi difabel. Ia menyebut program ini krusial, terutama bagi mereka yang belum memiliki kesempatan pelatihan sebelumnya atau yang belum langsung terserap dunia kerja.
“Karena tidak semua disabilitas mempunyai kesempatan untuk mengikuti pelatihan kerja sebelumnya, saya meminta kepada Kepala Dinas Ketenagakerjaan, selain matching job, upskilling ini juga menjadi penting. Kalau mereka belum mendapatkan pekerjaan, lebih baik kita lakukan latihan-latihan di balai latihan kita untuk yang disebut dengan upskilling,” jelas Pramono.
Wujud nyata peran pemerintah
Pemprov DKI Jakarta tidak hanya fokus pada bursa kerja formal, tetapi juga aktif mendorong tumbuhnya usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang dikelola oleh penyandang disabilitas. Salah satu inisiatif yang telah berjalan adalah penyiapan Kafe Difabis, sebuah kedai kopi yang memberdayakan penyandang disabilitas sebagai tenaga kerjanya.
Gubernur Pramono Anung menekankan bahwa penyandang disabilitas harus mendapat peran yang jelas dan aksi dukungan konkret di tengah masyarakat. Ia mencontohkan salah satu inisiatif nyata yang telah diwujudkan Pemprov DKI adalah melalui pemberdayaan di sektor UMKM.
“Penyandang disabilitas harus mendapatkan peran yang nyata dan konkret. Di Jakarta, kantor pemerintahan yang memiliki Kafe Difabis yang dikelola teman-teman disabilitas ada di Pemprov DKI. Inilah yang sebenarnya dibutuhkan secara riil di lapangan. Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov DKI juga menghadirkan berbagai inisiatif lain untuk mempermudah akses dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Upaya tersebut termasuk penerbitan Kartu Disabilitas Jakarta untuk kemudahan akses layanan publik, pengerahan 584 pasukan putih yang siaga membantu layanan kesehatan, serta fasilitas transportasi publik gratis.
“Di Jakarta, kelompok penyandang disabilitas mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Maka Pemprov DKI juga memberikan transportasi publik gratis, mencakup MRT, LRT, Transjakarta, dan Mikrotrans bagi 15 golongan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas,” terangnya.
(Ilustrasi para pencari kerja. Foto: MI/Usman Iskandar)
Rincian job fair dan rekrutmen online
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI, Syaripudin, menjelaskan bahwa Job Fair 2025 ini diikuti oleh 21 perusahaan dengan total 107 lowongan pekerjaan. Sementara itu, program upskilling diikuti oleh 80 peserta yang mendapatkan pelatihan digital, desain grafis, membatik, hingga
public speaking.
”Pada kegiatan Job Fair dan Upskilling Disabilitas 2025 kali ini diikuti oleh 21 perusahaan yang membuka 107
lowongan pekerjaan. Sementara itu,
upskilling diikuti oleh 80 peserta yang meliputi pelatihan digital, desain grafis, membatik, hingga
public speaking," ujar dia.
Ia juga menambahkan, sasaran acara ini adalah 300 penyandang disabilitas dari jenjang SMA hingga S1. Proses rekrutmen tenaga kerja bagi mereka dilakukan melalui sistem berbasis web yang dirancang secara khusus untuk memberikan kemudahan aksesibilitas.
"Sasaran acara ini yaitu 300 penyandang disabilitas dari SMA hingga S1 yang proses rekrutmen tenaga kerjanya dilakukan melalui sistem berbasis web melalui
uld-naker.web.id yang dirancang secara khusus untuk memberikan kemudahan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas,” tambah dia.
Selain itu, acara ini juga menghadirkan pameran UMKM yang diikuti lima penyandang disabilitas sebagai bentuk dukungan terhadap kewirausahaan inklusif. Terdapat pula live showcase pelatihan Mobile Training Unit (MTU) dari Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) serta talk show inspiratif seputar dunia kerja. (Daffa Yazid Fadhlan)