Legislator: Pertamina Berkontribusi Signifikan pada APBN

Anggota Komisi XII Eddy Soeparno. Medcom.id/Anggi

Legislator: Pertamina Berkontribusi Signifikan pada APBN

Anggi Tondi Martaon • 17 June 2025 06:56

Jakarta: Kinerja Pertamina dinilai sangat positif sepanjang 2024, termasuk setoran kepada penerimaan negara, berupa pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen senilai Rp401,73 triliun. Hal ini disampaikan anggota Komisi XII DPR, Eddy Soeparno, menanggapi capaian yang disampaikan BUMN energi itu dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Tahun Buku 2024.

“Angka Rp401,73 triliun menunjukkan Pertamina sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, termasuk dalam memberikan kontribusi kepada negara berupa pajak, PNBP dan dividen. Ini kontribusi yang signifikan kepada APBN,” ujar Eddy kepada wartawan, Selasa, 17 Juni 2025.

Menurut Eddy, besarnya jumlah setoran kepada negara sangat penting bagi perekonomian nasional. Selain berdampak positif kepada masyarakat, bisa mendukung peningkatan kinerja Pertamina sebagai BUMN yang bertugas menjaga ketahanan energi nasional. 

”Tidak hanya kepada masyarakat. Setoran kepada negara tersebut bisa dikontribusikan kembali, dalam hal ini ke Danantara. Setoran tersebut juga bisa mendukung peningkatan lifting minyak dan gas, ketika Pertamina membutuhkan dalam bentuk penyertaan atau dukungan negara,” kata dia. 

Mengingat peran penting tersebut, Eddy berharap, ke depan Pertamina harus terus didorong sebagai perusahaan energi. ”Khususnya dalam rangka meningkatkan bauran energi terbarukan kita, sehingga bisa semakin besar kontribusi untuk APBN,” ujar Eddy.

Sementara itu, ekonom senior Universitas Riau, Dahlan Tampubolon, menilai tingginya setoran kepada negara, menunjukkan kontribusi fiskal Pertamina kepada negara meningkat tajam. Hal tersebut mengindikasikan Pertamina memprioritaskan kewajiban fiskal dan dividen, meskipun menghadapi tekanan profitabilitas.

”Kontribusi Rp401,73 triliun ini sangat signifikan bagi APBN Indonesia. Kontribusi tersebut memberikan ruang fiskal yang krusial untuk mempertahankan sustainability ini. Tanpa kontribusi Pertamina, pemerintah akan menghadapi tekanan fiskal yang lebih besar,” kata Dahlan.
 

Baca Juga: 

RUPS Tahun Buku 2024, Pertamina Raih Laba Bersih Rp49,5 Triliun, Kontribusi ke Negara Capai Rp401 Triliun


Menurut Dahlan, kontribusi Pertamina sebesar Rp401,73 triliun, memang luar biasa. Angka tersebut sekitar 20,71 persen dari total kontribusi BUMN, yang langsung menyuntikkan dana masif ke APBN. 

”Kontribusi 20,71 persen ini bukan hanya angka statistik, tetapi refleksi dari kesuksesan pengelolaan BUMN yang berkontribusi signifikan terhadap fiskal yang berkelanjutan dan pembangunan ekonomi Indonesia,” jelas dia.

Terkait dana yang disetorkan ke APBN, menurut Dahlan, memang sangat penting bagi perekonomian nasional. Dana tersebut memungkinkan pemerintah untuk membiayai infrastruktur vital seperti jalan, pelabuhan, bandara, listrik, program pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial. 

”Ini sekaligus menunjukkan peran Pertamina sebagai salah satu pilar utama penerimaan negara. Tanpa kontribusi tersebut, pemerintah akan sangat bergantung pada utang atau harus memangkas belanja publik, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucap dia. 

Secara keseluruhan, jelas Dahlan, kinerja tersebut semakin menegaskan peran vital Pertamina dalam perekonomian Indonesia. Tidak hanya sebagai penyedia energi utama, tetapi sebagai cash cow bagi negara yang mampu memberikan kontribusi stabil bahkan di tengah tekanan pasar global. 

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 yang digelar Kamis, 12 Juni 2025, Pertamina menyampaikan capaian kinerja sepanjang 2024. Melalui kinerja finansial dan operasional yang solid, BUMN energi ini menyetorkan Rp401,73 triliun kepada negara yang berasal dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta dividen.

Sepanjang 2024, Pertamina juga membukukan kinerja keuangan yang kuat. Pendapatan perusahaan mencapai USD75,33 miliar (setara Rp1.194 triliun), dengan EBITDA sebesar USD10,79 miliar (Rp171,04 triliun), dan laba bersih sebesar USD3,13 miliar (Rp49,54 triliun).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)