Alat berat beroperasi di area sebuah tambang emas di Peru. (ioppublishing.org)
Willy Haryono • 5 May 2025 08:04
Lima: Sebanyak 13 penambang ditemukan tewas di dalam sebuah tambang emas di Peru setelah mereka diculik beberapa hari sebelumnya.
Para pekerja itu diketahui bekerja di sebuah tambang emas milik perusahaan Poderosa, yang berpusat di provinsi Pataz, sebelah utara ibu kota Lima.
Mereka telah dikirim untuk menghadapi sekelompok orang yang terlibat dalam penambangan ilegal di daerah tersebut, tetapi diculik geng kriminal yang mencoba menguasai area tambang.
Geng tersebut menyandera 13 pekerja di dalam terowongan tambang. Selama seminggu, mereka mengirim pesan-pesan yang mengancam kepada kerabat para penambang.
Dalam beberapa tahun terakhir, aksi kriminal terkait aktivitas penambangan emas di Peru terus meningkat.
Pada hari Jumat, Poderosa - yang mempekerjakan 8.000 orang - merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa mereka kecewa karena polisi tidak berbuat cukup banyak untuk mencegah penambangan ilegal.
"Iklim kekerasan terus meningkat di wilayah tersebut," kata pihak perusahaan, dikutip dari BBC, Senin, 5 Mei 2025.
Situs berita Peru Diario Correo melaporkan bahwa sebuah video yang tersebar di media sosial - yang diduga direkam para penculik - menunjukkan 13 penambang telah dieksekusi dari jarak dekat. Tidak jelas apa yang mendorong mereka untuk membunuh para penambang tersebut.
Sejak 2020, penambangan ilegal telah mengambil alih beberapa tambang yang dikelola Poderosa, memaksa mereka untuk menghentikan beberapa operasi dan "membahayakan keselamatan fisik karyawan kami dan para penambang tradisional," kata perusahaan itu.
Maret lalu, kelompok kriminal yang bekerja bersama para penambang ilegal di dekat jurang La Cienaga di distrik Pataz menyerang para kontraktor di tambang tersebut, menewaskan dua orang.
Di bulan yang sama, Poderosa mengatakan bahwa para penambang ilegal meledakkan menara tegangan tinggi yang memasok listrik ke tambang-tambang dan mencoba untuk "menyerbu" beberapa lokasi tambang. Poderosa mengatakan polisi dan tentara tidak dapat mengambil alih kendali, dan meminta pemerintah untuk memulihkan ketertiban.
Perusahaan itu mengatakan penambangan ilegal dan kejahatan terorganisasi dapat beroperasi dengan "impunitas mutlak.”
Peru adalah salah satu produsen emas terbesar di dunia, menambang lebih dari 100 ton per tahun - atau sekitar 4 persen dari seluruh pasokan tahunan dunia.
Baca juga: Sekitar 100 Penambang Ilegal Tewas Terjebak di Tambang Afrika Selatan