Negara-Negara Arab Tolak Seruan Trump untuk ‘Membersihkan’ Gaza

Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Negara-Negara Arab Tolak Seruan Trump untuk ‘Membersihkan’ Gaza

Willy Haryono • 2 February 2025 09:57

Gaza: Sekelompok negara Arab mengatakan bahwa mereka "dengan tegas" menolak segala upaya untuk merelokasi atau mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin "membersihkan" daerah kantong itu dan memindahkan penduduknya ke negara-negara tetangga.

Menteri Luar Negeri Yordania, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, dan Mesir mengeluarkan pernyataan gabungan di hari Sabtu, yang mengatakan bahwa mereka berharap untuk bekerja sama dengan Trump dalam Solusi Dua Negara di Timur Tengah.

Namun, mereka menolak saran Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza. Tanpa secara khusus merujuk pada usulan presiden, para menteri menegaskan kembali komitmen untuk membangun kembali Gaza sembari memastikan "keberlanjutan keberadaan warga Palestina di tanah air mereka."

Mengutip dari CNN, Minggu, 2 Februari 2025, negara-negara tersebut "dengan tegas menolak segala tindakan yang mengancam hak-hak ini, termasuk perluasan permukiman, penggusuran paksa, pembongkaran rumah, pencaplokan tanah, atau pemindahan warga Palestina melalui pengusiran langsung atau migrasi paksa," tulis mereka setelah pertemuan di Kairo.

Pada bulan Januari, Trump mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan raja Yordania tentang kemungkinan membangun perumahan di tempat lain di Timur Tengah dan memindahkan lebih dari 1 juta warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga.

"Saya berkata kepadanya bahwa saya ingin Anda menangani lebih banyak lagi, karena saya melihat seluruh Jalur Gaza sekarang dan itu kacau balau, benar-benar kacau balau," kata Trump kepada wartawan di Air Force One.

Menurut Trump, Gaza yang hancur akibat perang kini sudah tidak layak huni dan lebih mirip dengan lokasi pembongkaran.

“Hampir semuanya hancur, dan orang-orang sekarat di sana, jadi saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi berbeda di mana saya pikir mereka mungkin bisa hidup damai untuk perubahan,” ungkap Trump.

Pernyataan dari para menlu Arab menyentuh berbagai topik yang berkaitan dengan rekonstruksi Gaza, karena gencatan senjata yang rapuh antara Hamas dan Israel memungkinkan wilayah tersebut untuk menilai dampak dari konflik brutal selama 15 bulan.

Kelompok menlu itu memuji “peran penting yang dimainkan Amerika Serikat dalam memfasilitasi kesepakatan (gencatan senjata) tersebut,” yang telah diupayakan oleh Trump dan pendahulunya, Joe Biden.

Mereka juga “menyerukan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan menolak segala upaya untuk membagi Jalur tersebut,” dan menunjuk pada “peran yang sangat diperlukan” dari Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA, dua hari setelah larangan Israel terhadap badan tersebut mulai berlaku.

Baca juga:  Trump Bersikeras Yordania dan Mesir Bersedia Menerima Warga Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)