Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi mencatat lonjakan signifikan volume
sampah rumah tangga usai periode libur Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Kepala DLH Kabupaten Bekasi, Syafri Donny Sirait, mengungkapkan bahwa peningkatan volume sampah terjadi secara bertahap sejak akhir Ramadan hingga dua hari setelah Lebaran.
"Kenaikan terjadi secara bertahap sejak akhir Ramadan, mulai Kamis, 27 Maret di mana volume sampah mencapai 849, 33 ton," kata Donny di Cikarang, Minggu, 13 April 2025.
Kondisi serupa terjadi pada Jumat, 28 Maret dengan total sampah mencapai 780,38 ton, disusul Sabtu, 29 Maret sebanyak 662,62 ton. Padahal, dalam situasi normal, volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng biasanya hanya sekitar 600 ton per hari.
Lonjakan kembali terjadi usai Lebaran, dimulai pada Jumat, 4 April dengan jumlah sampah mencapai 770,98 ton, lalu Sabtu, 5 April sebesar 738,59 ton.
Setelah TPA Burangkeng kembali beroperasi penuh pada Senin, 7 April, volume sampah melonjak tajam menjadi 975,59 ton, dan pada hari berikutnya, Selasa, 8 April tercatat sebanyak 920,15 ton.
Menurut Donny, jenis sampah yang paling banyak ditemukan adalah sisa makanan, plastik kemasan makanan dan minuman, serta kardus. Aktivitas silaturahmi, open house, hingga belanja konsumtif jelang Idulfitri turut menyumbang tingginya produksi sampah.
Selain itu, ia juga menduga maraknya sampah liar disebabkan banyak pelaku usaha belum memiliki surat izin pembuangan sampah ke TPA Burangkeng sehingga bantaran sungai dan jalan umum dijadikan lokasi pembuangan ilegal.
Minimnya sanksi tegas dan rendah kesadaran masyarakat juga turut memperburuk keadaan. Oleh karena itu, Donny mengajak masyarakat untuk dapat aktif mengawasi dan melaporkan praktik pembuangan sampah ilegal.
"Langkah ini diharapkan merubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah sekaligus bisa meminimalisir praktik pembuangan sampah ilegal sehingga wilayah kita lebih tertata," lanjutnya.