Menlu Israel Tegaskan Tidak akan Mengakui Kedaulatan Negara Palestina

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar. (Anadolu)

Menlu Israel Tegaskan Tidak akan Mengakui Kedaulatan Negara Palestina

Riza Aslam Khaeron • 30 July 2025 11:16

Yerusalem: Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Gideon Saar, secara tegas menolak tekanan internasional yang mendesak gencatan senjata di Gaza dan pengakuan atas negara Palestina.

Dalam konferensi pers di Yerusalem pada Selasa, Saar menyebut upaya internasional tersebut sebagai "kampanye yang terdistorsi" dan memperingatkan bahwa menghentikan konflik sementara Hamas masih berkuasa akan menjadi "tragedi bagi baik rakyat Israel maupun Palestina."

"Itu tidak akan terjadi, tidak peduli seberapa besar tekanan diberikan kepada Israel," ujar Saar seperti dikutip dari Vanguard, Selasa, 29 Juli 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan di tengah meningkatnya tekanan global terhadap Israel untuk menyepakati gencatan senjata demi membuka jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza. Laporan dari pemantau yang didukung PBB menyebutkan bahwa wilayah Gaza kini tengah mengalami kondisi kelaparan yang "berkembang pesat."

Namun, menurut Saar, desakan kepada Israel hanya akan menguntungkan Hamas dan memperpanjang konflik.
 

Baca Juga:
Israel Kecam Inggris yang Akan Mengakui Negara Palestina

Ia menekankan bahwa Hamas tetap menjadi penyebab utama perang yang telah berlangsung hampir 22 bulan sejak serangan lintas batas berdarah oleh kelompok tersebut pada 7 Oktober 2023.

"Ketika mereka menuntut agar perang diakhiri, apa arti sebenarnya? Mengakhiri perang sementara Hamas masih berkuasa di Gaza?" kata Saar.

Ia juga merespons inisiatif sejumlah negara, termasuk Prancis, yang mencoba menghidupkan kembali gagasan solusi dua negara. Saar mengutip pernyataan Menlu Prancis di New York yang menyebut bahwa Eropa harus menekan Israel untuk menerima solusi dua negara.

"Mendirikan negara Palestina saat ini sama saja dengan mendirikan negara Hamas, negara jihadis. Itu tidak akan terjadi," tegasnya.

Israel saat ini terus melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza, meski tekanan dari masyarakat internasional—termasuk dari sejumlah negara Eropa dan badan-badan PBB—semakin kuat agar segera dicapai kesepakatan damai.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)