Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Husen Miftahudin • 27 September 2023 13:17
Jakarta: Pemerintah Indonesia meminta bantuan Jepang dalam mempercepat transisi energi dan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan. Hal ini sebagai bentuk penerapan energi hijau dan biru (green and blue energy).
Hal ini mengemuka dalam pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Hayashi Nobumitsu di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, kemarin.
Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai usulan kegiatan untuk program transisi energi kerja sama Indonesia-Jepang, khususnya sebagai tindak lanjut pembentukan Task Force untuk Transisi Energi dan Infrastruktur.
Indonesia dan Jepang sendiri sudah menyepakati pembentukan satuan tugas tersebut yang akan menjadi wadah kolaborasi pemangku kepentingan Indonesia dan Jepang dalam mempercepat pengembangan transisi energi dan infrastruktur pendukungnya.
Menko Airlangga dan Gubernur JBIC juga menyetujui sejumlah area kerja sama yang dapat segera diimplementasikan dalam Task Force. Area kerja sama tersebut di antaranya yakni kerja sama peralihan PLTU di Pulau Jawa digantikan dengan PLTA di Pulau Kalimantan serta transmisinya, peningkatan efisiensi pembangkit listrik geotermal, sumber energi dari green and blue ammonia, serta mengenai Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).
"Indonesia memiliki cadangan bahan baku besar untuk dapat dimanfaatkan sebagai CCUS, dan Jepang dapat menyediakan teknologi terbaru dalam pengembangan sektor ini di Indonesia," ucap Airlangga dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 27 September 2023.
Baca juga: Sri Mulyani Minta AIIB Bantu Negara Berkembang Atasi Perubahan Iklim