Ukraina dan Rusia Saling Tuduh atas Serangan Mematikan di Sekolah Asrama Kursk

Petugas darurat berada di lokasi serangan di sebuah sekolah asrama di Kursk, Rusia, 1 Februari 2025. (EPA-EFE)

Ukraina dan Rusia Saling Tuduh atas Serangan Mematikan di Sekolah Asrama Kursk

Willy Haryono • 2 February 2025 13:11

Kyiv: Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas serangan rudal mematikan pada hari Sabtu yang menewaskan sedikitnya empat orang di sebuah sekolah asrama yang terletak di bagian wilayah Kursk Rusia yang dikuasai pasukan Kyiv.

Beberapa pertempuran paling sengit dalam beberapa bulan terakhir terjadi di Kursk, wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Sejak Agustus lalu, pasukan Ukraina telah menguasai sebagian besar wilayah Kursk.

Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan via aplikasi pesan Telegram bahwa Rusia telah meluncurkan bom udara dari wilayah Rusia yang menghantam sekolah asrama di Sudzha, menewaskan sedikitnya empat orang. Sekolah asrama tersebut menampung orang-orang yang bersiap untuk dievakuasi.

Hingga Sabtu malam (waktu Kursk), sebanyak 84 orang telah diselamatkan atau telah menerima bantuan medis, kata pernyataan itu. Empat dari yang terluka berada dalam kondisi serius. Upaya penyelamatan untuk membersihkan puing-puing sedang berlangsung.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan terhadap Sudzha, sekitar 12 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina, menunjukkan bagaimana cara Rusia berperang.

"Mereka menghancurkan gedung itu meski ada puluhan warga sipil di sana," tulis Zelensky di X dan dikutip Brisbane Times, Minggu, 2 Februari 2025.

"Beginilah cara Rusia berperang melawan Chechnya beberapa dekade lalu. Mereka membunuh warga Suriah dengan cara yang sama. Bom Rusia menghancurkan rumah-rumah warga Ukraina dengan cara yang sama,” sambungnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan di Telegram bahwa pasukan Ukraina telah meluncurkan "serangan rudal yang ditargetkan ke sebuah sekolah asrama di kota Sudzha" dari wilayah Ukraina.

Penjabat gubernur wilayah Kursk Rusia, Alexander Khinshtein, juga menyalahkan pasukan Kyiv atas serangan itu dan mengatakan belum ada informasi yang dapat dipercaya tentang jumlah korban.

Juru bicara militer Ukraina Oleksiy Dmytrashkivskyi sebelumnya mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di Facebook bahwa hampir 100 orang tertimbun reruntuhan di lokasi itu, yang katanya sebagian besar dihuni lansia dan orang sakit.

Kantor berita Reuters tidak dapat memverifikasi klaim kedua belah pihak secara independen, dan cakupan serangan masih belum jelas.

Rusia dan Ukraina membantah telah menargetkan warga sipil dalam perang yang dilancarkan Moskow dengan invasi skala penuh pada Februari 2022. Namun, ribuan warga sipil telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah warga Ukraina.

Baca juga:  Ukraina Sudah Tidak Mendeteksi Kehadiran Pasukan Korea Utara di Kursk Rusia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)