Ilustrasi. Foto: MUM.id
Jakarta: Gen Z, yang terlahir dan dibesarkan di lingkungan digital dengan akses cepat terhadap berbagai informasi serta kemajuan teknologi yang pesat, menghadapi berbagai tantangan signifikan dalam pengelolaan keuangan pribadi yang bijak.
Masalah seperti pengeluaran berlebihan dan utang pinjaman online seringkali melanda kelompok ini, termasuk para mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk meningkatkan literasi keuangan agar dapat memahami cara yang lebih baik dalam mengatur finansial mereka.
Literasi keuangan melibatkan pemahaman dan keterampilan seseorang dalam
mengelola keuangannya secara efisien, yang mencakup pengetahuan mengenai bagaimana mendapatkan, mengatur, menginvestasikan, dan menggunakan uang secara bijaksana.
Kemampuan ini sangat diperlukan bagi Gen Z guna mencapai stabilitas finansial serta kemandirian di masa depan. Mereka perlu mengembangkan kebiasaan keuangan yang sehat untuk menghindari risiko utang yang tidak terselesaikan dan perilaku belanja yang impulsif.
(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
Berikut beberapa tips untuk meningkatkan literasi keuangan bagi Gen Z:
1. Pelajari konsep keuangan dasar
Mulailah mempelajari hal-hal mendasar seperti penganggaran, menabung, berinvestasi, utang, dan bunga. Terdapat banyak sumber belajar gratis seperti buku, artikel, dan kursus online yang memberikan pengenalan terhadap konsep tersebut dengan cara yang dapat diakses.
2. Gunakan aplikasi keuangan
Ada beragam aplikasi yang dapat membantu Gen Z dalam pengelolaan keuangan. Salah satunya adalah FinMap, aplikasi perencanaan keuangan yang dibangun dengan teknologi Flutter, Laravel, dan Next.JS oleh Tim PKM-KC Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
FinMap menyediakan fitur Profil Keuangan, Perencanaan Keuangan, Analisis Keuangan, serta Catatan Keuangan, dan menghubungkan pengguna dengan konsultan keuangan bersertifikat. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di Playstore.
3. Biasakan menabung secara teratur
Sebaiknya mulai menabung sesegera mungkin, meskipun nominalnya kecil. Membangun kebiasaan menabung yang konsisten akan membentuk dasar yang kuat untuk masa depan.
Metode 50/30/20, yang mengalokasikan 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi, adalah salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan.
4. Pelajari tentang investasi sejak awal
Jangan ragu untuk mempelajari tentang investasi, seperti saham, reksa dana, atau mata uang digital. Namun, penting untuk memahami risiko serta dasar-dasar investasi sebelum memulai. Platform edukasi seperti Bareksa atau Ajaib bisa menjadi tempat yang baik untuk belajar.
5. Kurangi pengeluaran impulsif
Pembelian yang tidak direncanakan, khususnya dengan kemudahan e-commerce dan pengaruh media sosial, menjadi tantangan yang signifikan. Selalu bedakan antara keinginan dan kebutuhan, buatlah daftar belanja sebelum melakukan pembelian, dan pikirkan apakah pembelian itu benar-benar penting.
6. Tetapkan tujuan finansial yang jelas
Buatlah tujuan keuangan yang terstruktur untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Sebagai contoh, menyisihkan uang untuk gadget baru dalam enam bulan (jangka pendek), menabung untuk pendidikan dalam dua hingga tiga tahun (jangka menengah), atau merencanakan dana pensiun dalam dua puluh hingga tiga puluh tahun (jangka panjang). Tujuan tersebut akan mendorong disiplin dalam pengelolaan keuangan.
7. Bergabung dengan komunitas finansial
Komunitas yang fokus pada keuangan dapat membantu
Gen Z meningkatkan pengetahuan tentang literasi keuangan. Diskusi dalam forum, grup WhatsApp, atau platform media sosial yang berfokus pada keuangan pribadi dapat menawarkan dukungan serta inspirasi.
8. Pahami cara mengelola utang
Apabila memiliki utang, seperti kartu kredit atau pinjaman pendidikan, penting untuk memahami bunga dan merencanakan penyelesaian utang. Utamakan pembayaran untuk utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu dan hindari mengambil utang tambahan yang tidak perlu.
Dengan menerapkan langkah-langkah yang terencana, Gen Z dapat memperkuat literasi keuangan mereka dan merasa lebih percaya diri dalam mengelola keuangan pribadi, membangun dasar yang kuat untuk menghadapi tantangan finansial serta mencapai tujuan keuangan jangka panjang. (Avifa Aulya Utami Dinata)
Streaming