Senator AS Buat RUU untuk Halangi Rezim Trump Ikut Campur Konflik Israel-Iran

Senator Bernie Sanders. (PETE MAROVICH/EPA-EFE/REX/Shutte)

Senator AS Buat RUU untuk Halangi Rezim Trump Ikut Campur Konflik Israel-Iran

Riza Aslam Khaeron • 18 June 2025 10:45

Washington DC: Senator Bernie Sanders bersama sejumlah anggota Senat Amerika Serikat lainnya mengajukan rancangan undang-undang (RUU) bertajuk No War Against Iran Act, yang bertujuan melarang penggunaan dana federal untuk aksi militer terhadap Iran tanpa persetujuan eksplisit dari Kongres.

RUU ini diajukan di tengah meningkatnya eskalasi antara Israel dan Iran, yang dikhawatirkan dapat menyeret Amerika Serikat ke dalam konflik besar baru di Timur Tengah.

Mengutip siaran pers resmi dari kantor Senator Sanders pada 16 Juni 2025, rancangan tersebut mencakup ketentuan larangan penggunaan dana untuk intervensi militer kecuali dalam konteks pertahanan diri yang sesuai dengan War Powers Resolution.

"Serangan ilegal dan sembrono Netanyahu melanggar hukum internasional dan berisiko memicu perang regional. Kongres harus menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan terseret dalam perang pilihan Netanyahu," ujar Sanders, 16 Juni 2025, seperti dikutip dari situs resmi senat.

RUU ini menegaskan bahwa hanya Kongres yang memiliki wewenang konstitusional untuk menyatakan perang, dan tidak ada otorisasi hukum saat ini yang membolehkan presiden menggunakan kekuatan militer terhadap Iran.

Sanders juga menyebut keterlibatan militer baru di Timur Tengah hanya akan "mengorbankan lebih banyak nyawa, menghamburkan triliunan dolar, dan memperluas penderitaan."
 

Baca Juga:
Israel Ingin Perubahan Rezim di Iran, Trump Masih Tidak Yakin

RUU ini turut didukung oleh Senator Elizabeth Warren, Jeff Merkley, Ed Markey, Chris Van Hollen, Tammy Baldwin, Tina Smith, dan Peter Welch. Beberapa dari mereka secara tegas mengkritik keputusan pemerintahan Trump yang dinilai memperburuk situasi.

"Konstitusi kita jelas: Kongres yang memutuskan kapan negara kita berperang, bukan presiden atau pemerintah Netanyahu," ujar Warren.

Senator Merkley juga menambahkan bahwa keputusan Trump untuk keluar dari perjanjian nuklir JCPOA dan retorika agresifnya terhadap Iran telah ikut memperkeruh ketegangan yang kini terjadi. Ia menegaskan bahwa "sudah waktunya Kongres mengembalikan peran konstitusionalnya dan mencegah konflik bencana lainnya."

RUU No War Against Iran Act bukanlah yang pertama diajukan Sanders. Ia pertama kali memperkenalkan versi serupa pada Januari 2020 bersama Chuck Schumer dan Kamala Harris.

Secara garis besar, isi RUU menegaskan:
  • Kongres belum pernah menyatakan perang terhadap Iran.
  • Tidak ada otorisasi hukum yang berlaku untuk penggunaan kekuatan militer ke Iran.
  • Dana federal tidak boleh digunakan untuk aksi militer terhadap Iran tanpa persetujuan Kongres setelah pengesahan RUU ini.
  • Pengecualian hanya berlaku dalam kondisi pertahanan diri sebagaimana diatur dalam War Powers Resolution.
Dengan meningkatnya kekhawatiran publik terhadap kemungkinan keterlibatan AS dalam konflik Israel-Iran, RUU ini menjadi salah satu langkah legislatif untuk menegaskan kembali kontrol sipil atas keputusan perang dan mencegah keterlibatan militer tanpa proses demokratis yang sah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)