Gedung Kejaksaan Agung. Foto: Medcom.
Al Abrar • 27 January 2025 17:23
Jakarta: Kejaksaan Agung menjadi lembaga penegak hukum yang meraih kepercayaan tertinggi dari masyarakat. Hal ini terungkap dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.
Survei nasional tersebut dilakukan pada 16-21 Januari 2025 dengan melibatkan 1.220 responden. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen. Hasil survei menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung memperoleh tingkat kepercayaan publik sebesar 79 persen, mengungguli lembaga penegak hukum lainnya seperti Mahkamah Konstitusi (75 persen), Komisi Pemberantasan Korupsi (72 persen), pengadilan (71 persen), dan Polri (69 persen).
Founder sekaligus Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan bahwa tingginya kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung tidak terlepas dari berbagai gebrakan yang dilakukan lembaga tersebut, khususnya dalam pengungkapan kasus-kasus besar.
“Tingginya kepercayaan publik terhadap Kejaksaan berkaitan dengan gebrakan yang dilakukan Kejaksaan, terutama dalam pengungkapan skandal besar,” ujar Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Evaluasi Publik Atas Kinerja 100 Hari Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih’ secara virtual, Senin, 27 Januari 2025.
Baca: Kejagung Bakal Dalami Dugaan Korupsi di Balik Pemasangan Pagar Laut
Pakar hukum pidana dari Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad, turut memberikan apresiasi atas kinerja Kejaksaan Agung. Ia menyoroti keberhasilan Kejaksaan dalam melakukan pemulihan keuangan negara dari kasus korupsi.
“Orientasi penegakan hukum itu bukan hanya menersangkakan dan memenjarakan. Ada yang lebih besar, yakni memulihkan keuangan negara. Dan ini berhasil dilakukan Kejaksaan,” ujar Suparji.
Suparji juga menambahkan bahwa Kejaksaan Agung berhasil membongkar mafia peradilan, sebuah persoalan yang telah lama menjadi keresahan masyarakat.
“Kinerja penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan menunjukkan kesungguhan untuk memberantas mafia peradilan. Hasilnya, sudah ada tersangka yang disidangkan. Kita sudah lama mengeluhkan mafia peradilan. Ini adalah kinerja yang positif, agresif, dan progresif,” jelas Suparji.
Keberhasilan Kejaksaan Agung ini dinilai menjadi bukti komitmen lembaga tersebut dalam meningkatkan kualitas penegakan hukum di Indonesia, sekaligus membangun kepercayaan publik yang lebih kuat.