Rupiah Sukses Bikin Dolar AS Bertekuk Lutut Hari Ini

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Rupiah Sukses Bikin Dolar AS Bertekuk Lutut Hari Ini

Husen Miftahudin • 21 January 2025 16:07

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penguatan.

Mengutip data Bloomberg, Selasa, 21 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.343 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 24 poin atau setara 0,15 persen dari posisi Rp16.325 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 24 poin, sebelumnya sempat menguat 35 poin di level Rp16.343 dari penutupan sebelumnya di level Rp16.367," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.

Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.330 per USD. Rupiah naik 24 poin atau setara 0,15 persen dari Rp16.354 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.331 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 41 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.372 per USD.
 

Baca juga: Dibuka Menguat, Rupiah Siap Libas Dolar Hari Ini
 

Trump evaluasi perdagangan AS


Presiden AS Donald Trump tidak mengenakan tarif perdagangan apa pun kepada Tiongkok, Meksiko, dan Kanada, tiga negara yang telah menjadi subjek kemarahannya dalam beberapa bulan terakhir pada hari pertama masa jabatannya sebagai Presiden.

"Namun Trump mengisyaratkan ia sedang mengevaluasi ulang perdagangan AS, khususnya ia akan mengenakan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko," papar Ibrahim.

Trump juga menandatangani perintah yang menyerukan kebijakan perdagangan America First, yang menginstruksikan lembaga federal untuk menyelidiki praktik perdagangan yang tidak adil oleh negara lain sambil juga meninjau perjanjian perdagangan saat ini.

Perintah Trump memicu spekulasi ia masih akan mengenakan tarif perdagangan yang lebih tinggi terhadap negara-negara ekonomi utama, terutama Tiongkok. Hal ini terjadi bahkan ketika Trump mengadakan dialog positif dengan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping minggu lalu.

Peningkatan tarif perdagangan dapat mengganggu perdagangan global, dan juga dapat memicu tindakan balasan dari negara-negara ekonomi utama, yang memicu perang dagang global baru antara AS dan negara-negara ekonomi utama lainnya.

"Namun, Tiongkok diperkirakan akan membuka lebih banyak stimulus dalam menghadapi perang dagang AS, yang dapat meningkatkan pertumbuhan lokal," tutur Ibrahim.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Swasembada pangan dan energi bisa terwujud lebih cepat


Di sisi lain, pemerintah percaya diri program prioritas swasembada pangan dan energi dapat terwujud lebih cepat. Jelang 100 hari masa pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan swasembada pangan yang semula ditargetkan tercapai pada 2029, kini diyakini dapat dicapai dalam waktu dua tahun.

Setali tiga uang, Presiden Prabowo juga optimistis swasembada energi bisa dicapai dalam waktu dekat. Dalam waktu lima tahun ke depan, Indonesia bisa lepas dari ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM).

Sementara itu, dalam mewujudkan swasembada energi, pemerintah mulai menerapkan mandatory penggunaan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40 persen atau B40 mulai 1 Januari 2025. Dengan implementasi B40, negara dapat melakukan penghematan devisa dari pengurangan impor BBM.

Negara mengatakan dengan bekal sumber daya alam (SDA) yang besar dan kemampuan negara yang baik dalam melakukan transformasi energi, maka bukan mustahil untuk mencapai swasembada energi 100 persen pada akhir 2029.

Seiring dengan target swasembada pangan, pemerintah telah memutuskan untuk tak lagi mengimpor empat komoditas pangan, yakni beras, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak pada 2025.

Penghentian importasi tidak hanya dilakukan terhadap keempat komoditas tersebut. Namun, akan secara berkala mengoptimalkan produksi komoditas lainnya untuk bisa mengurangi bahkan setop impor.

"Selain itu, pemerintah juga resmi menutup keran impor gandum untuk pakan ternak tahun ini. Langkah ini ditempuh lantaran produksi jagung dalam negeri melimpah," terang Ibrahim.

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan Rabu besok akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan menguat.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp16.300 per USD hingga Rp16.350 per USD," beber Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)