Pramono Mengeluhkan Iring-iringan Tamu Negara Memperparah Macet Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metro TV/Dody Soebagio.

Pramono Mengeluhkan Iring-iringan Tamu Negara Memperparah Macet Jakarta

Mohamad Farhan Zhuhri • 11 June 2025 17:17

Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengeluhkan kemacetan di Jakarta bertambah parah pada saat tertentu. Seperti iring-iringan tamu negara saat mengunjungi Indonesia hingga banjir.

Pramono menyebut kondisi tersebut membuat jengkel warga Ibu Kota. Sebab, perjalanan mereka menjadi terganggu karena kejadian tersebut. 

"Memang terus terang, kalau ada kejadian-kejadian khusus, ada tamu negara, habis banjir, kecelakaan, dan sebagainya, saya harus menyampaikan apa adanya, kemacetannya masih menjengkelkan," kata Pramono di gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Juni 2025. 

Politikus PDI Perjuangan itu menyebut, faktor lain penyebab kemacetan di Jakarta. Yakni, proyek galian yang masih dikerjakan pemerintah.

"Sering kali terjadi kemacetan karena disebabkan kerjaan-kerjaan lapangan. Seperti kemarin, kami secara khusus mengadakan rapat ini. Pekerjaan di Dinas Sumber Daya Air, kementerian PU, penggalian kabel-kabel dan sebagainya, ini yang mengganggu," ungkap dia.
 

Baca juga: 

Jakarta Mendadak Macet Horor, Ada Apa?


Oleh sebab itu, Pramono akan berkoordinasi dengan instansi atau kementerian terkait. Dia ingin penggunaan ruas jalan dari proyek-proyek tersebut dikurangi.

"Pekerjaan-pekerjaan seperti itu, kalau belum dilanjutkan, seyogyanya bedeng ataupun penyekatnya itu ya dibuka supaya tidak menimbulkan kemacetan," jelas Pramono.

Eks Sekretaris Kabinet (Seskab) itu mengatakan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Pengaturan lalu lintas dengan teknologi AI yang dipasang di persimpangan ini dinamakan Intelligent Traffic Control System (ITCS). 

"Saya melihat sendiri bahwa pengaturannya dengan artificial intelligence ini sudah sangat baik," ujar eks Wakil Ketua DPR tersebut.

Sementara itu, Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo mengatakan, tingkat kemacetan Jakarta disebut semakin terurai semenjak ITCS digunakan. Klaim tersebut berdasarkan survei TomTom Traffic Index Ranking. 

Syafrin menyampaikan Jakarta berada pada peringkat 30 kota termacet di dunia , pada tahun 2023. Lalu pada 2024, Jakarta berada di urutan 90 kota termacet pada skala global. 

"Jadi ada perbaikan peringkat 60 peringkat dari 30 ke 90 dari 386 kota di dunia yang dinilai oleh TomTom Traffic Index. Kemudian, untuk petugas rata-rata kita siapkan 25 orang per shif. Sehingga tidak ada kekosongan monitoring terhadap seluruh kamera yang ada di lapangan," kata Syafrin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)