Konferensi Pers RDK Bulanan OJK September 2025. Foto: dok OJK.
Naufal Zuhdi • 10 October 2025 09:59
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menilai sektor jasa keuangan Indonesia terjaga stabil. Hal ini dilandasi perkembangan di negara-negara ekonomi utama yang menunjukkan kondisi yang beragam.
Salah satunya langkah Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang melakukan revisi pertumbuhan ekonomi global lebih kuat dari perkiraan sebelumnya di awal tahun.
"Namun sementara itu tensi perang dagang dalam tren menurun meskipun kemungkinan tensi perang dagang dan geopolitik akan bisa bergejolak kembali," kata Mahendra dalam Konferensi Pers RDK Bulanan September 2025, dikutip Jumat, 10 Oktober 2025.
Di Amerika Serikat, sambung Mahendra, kinerja perekonomian relatif stabil dengan pertumbuhan PDB yang relatif tinggi, meskipun pasar tenaga kerja melemah dan inflasi masih terus persisten.
"Siklus penurunan Fed Fund Rate juga telah dimulai, dan The Fed pada bulan September ini telah menurunkan FFR sebesar 25 basis poin dan diperkirakan masih akan berlanjut," terang dia.
Sementara di Tiongkok, Mahendra menyebutkan saat ini moderasi masih berlanjut dengan rilis beberapa indikator utama, baik di sisi permintaan maupun penawaran, di bawah ekspektasi pasar.
Sementara di Eropa, indikator perekonomian terpantau stagnan, dengan beberapa negara ekonomi utama seperti Prancis mengalami tekanan. "Perkembangan-perkembangan itu turut mendukung risk on investor global, sehingga pasar saham global cenderung menguat," beber dia.
Baca juga: Bukan Cuma soal Angka, Ini Makna Pertumbuhan Ekonomi Sebenarnya |