Ketegangan Meningkat, Trump Dikabarkan Tutup Seluruh Upaya Diplomatik dengan Venezuela

Presiden AS, Donald Trump. (EFE/EPA/BONNIE CASH)

Ketegangan Meningkat, Trump Dikabarkan Tutup Seluruh Upaya Diplomatik dengan Venezuela

Riza Aslam Khaeron • 8 October 2025 16:37

Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump dikabarkan telah menghentikan seluruh upaya diplomatik dalam konflik dengan Venezuela di tengah tuduhan keterlibatan pemerintah Presiden Nicolás Maduro dalam perdagangan narkoba internasional.

Keputusan penghentian ini diumumkan setelah pertemuan dengan para pemimpin militer senior pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Melansir laporan The New York Times (NYT) yang mengutip pejabat-pejabat AS, pada Senin, 6 Oktober 2025, sebelumnya, beberapa upaya diplomatik telah dilakukan, termasuk perundingan rahasia yang selama ini dipimpin oleh utusan khususnya, Richard Grenell.

NYT mengutip beberapa pejabat AS melaporkan bahwa Trump secara langsung menginstruksikan Grenell untuk menghentikan semua komunikasi dan negosiasi dengan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro.

Langkah ini dinilai membuka jalan bagi kemungkinan eskalasi militer terhadap kartel narkoba dan bahkan pemerintahan Maduro sendiri.

Grenell, yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Kennedy Center, telah memimpin jalur negosiasi dengan Maduro selama berbulan-bulan, bahkan mengupayakan pembukaan akses bagi perusahaan AS ke sektor minyak Venezuela.

Namun menurut sumber internal, sejumlah pejabat—termasuk Menteri Luar Negeri dan Penasehat Keamanan Nasional Marco Rubio—menganggap upaya Grenell membingungkan dan kontraproduktif.

"Presiden Trump siap menggunakan seluruh kekuatan Amerika untuk menghentikan perdagangan narkoba ke Amerika Serikat," ujar seorang pejabat Gedung Putih, seraya menegaskan bahwa Maduro telah berulang kali diperingatkan.

Rubio sendiri menyebut Maduro sebagai "buronan keadilan Amerika" dan "pemimpin tidak sah".

Pemerintah AS juga telah menaikkan hadiah untuk penangkapan Maduro menjadi 50 juta dolar AS, berdasarkan dakwaan atas dugaan keterlibatannya dalam perdagangan narkoba internasional.

Sehari setelah pembatalan diplomasi diumumkan, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengungkap bahwa militer AS telah menyerang kapal lain di perairan internasional dekat Venezuela, menewaskan empat pria yang diduga terlibat dalam penyelundupan narkoba.

Ini adalah serangan keempat yang dilakukan dalam beberapa pekan terakhir.
 

Baca Juga:
Venezuela Umumkan Keadaan Darurat Eksternal Hadapi Ancaman AS

Sebelumnya, Maduro sempat mengirim surat pribadi kepada Trump, membantah tuduhan keterlibatan negaranya dalam perdagangan narkoba, dan menawarkan untuk melanjutkan dialog melalui Grenell. Namun surat tersebut tidak mengubah keputusan Trump.

Grenell dilaporkan telah berupaya merancang kesepakatan yang bisa mencegah konflik berskala besar sekaligus memberi akses ekonomi baru bagi perusahaan minyak AS di Venezuela.

Namun dalam perkembangannya, kubu pendukung strategi garis keras seperti Rubio menilai pendekatan itu justru melemahkan tekanan politik terhadap Maduro.

Pekan lalu, pemerintah AS mengirimkan pemberitahuan resmi ke Kongres bahwa negara itu kini menganggap konflik melawan kartel narkoba sebagai bentuk "konflik bersenjata."

Dalam pemberitahuan tersebut, kartel narkoba dikategorikan sebagai organisasi teroris, dan para anggotanya dianggap sebagai "kombatan tidak sah". Hal ini memperkuat dasar hukum bagi potensi operasi militer lanjutan.

Beberapa pejabat menilai langkah Trump ini membuka kemungkinan serangan terhadap target kartel di dalam wilayah Venezuela atau bahkan ke Meksiko. Meski demikian, belum jelas sejauh mana Presiden Trump akan menyetujui rencana tersebut.

Kubu pendukung diplomasi di pemerintahan memperingatkan bahwa memperluas kampanye anti-narkoba menjadi operasi perubahan rezim berisiko tinggi. Hal ini berpotensi menyeret Amerika Serikat ke dalam konflik panjang di kawasan Amerika Latin—sesuatu yang selama kampanye dulu justru berulang kali diklaim Trump ingin hindari.

Grenell dan Rubio sebelumnya juga dilaporkan berselisih terkait cara pembebasan warga negara Amerika yang ditahan di Venezuela. Perselisihan internal ini menjadi salah satu faktor yang mempercepat pengambilan keputusan Trump untuk menghentikan semua jalur diplomatik yang sedang berlangsung.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)