Tertangkap Mencuri, Penumpang Kapal DLN Nusantara Hilang Terjun ke Laut

Banjarmasin: Seorang penumpang kapal perintis Damai Lautan Nusantara (DLN Nusantara) yang diduga pelaku aksi pencurian memilih terjun ke laut saat kapal berlayar melintasi perairan Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Korban Haidi, 29, warga Dusun Engkoje, Kelurahan Nyayum, Kecamatan Kuala Behe, dilaporkan hilang setelah melompat ke laut dari atas kapal. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 30 April 2025 malam, saat korban diduga mencuri telepon genggam di atas kapal DLN Nusantara yang tengah berlayar dari Balikpapan menuju Surabaya. 

"Setelah diamankan pihak keamanan kapal, korban dilaporkan berhasil melepaskan borgol dan kemudian melarikan diri dengan cara melompat ke laut. Pihak kapal sempat melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian namun korban tidak ditemukan. Kejadian ini segera dilaporkan kepada Manajer Operasional kapal dan diteruskan ke Pos SAR Kotabaru," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, I Putu Sudayana, Jumat, 2 Mei 2025.

Sejak kemarin Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Pos SAR Kotabaru, BPBD, dan unsur potensi SAR lainnya, melakukan operasi pencarian langsung dengan luas area pencarian kurang lebih 2 NM. Hingga kini korban belum berhasil ditemukan.
 

Baca: Pemprov DIY Wacanakan Wajib Pelampung untuk Wisatawan di Pantai Selatan

"Operasi pencarian akan terus dilakukan dengan maksimal. Masyarakat diimbau untuk melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban di sekitar perairan Sebuku," kata Putu.

Pada bagian lain Tim SAR juga melakukan pencarian warga yang dilaporkan terjatuh dari Jembatan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar. Korban diketahui bernama Ridho, 20, warga Desa Pekauman Ulu.

Korban diduga hanyut terbawa arus sungai pada Kamis malam sekitar pukul 21.00 Wita. Peristiwa ini diketahui warga yang sempat melihat seseorang hanyut di sungai sambil meminta tolong, namun kemudian menghilang. Warga sempat melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, namun korban tidak berhasil ditemukan. Kondisi Sungai Martapura yang berarua deras menyebabkan pencarian korban menemui kesulitan. Hingga kini korban belum ditemukan.