Israel Serang Militer Suriah di Saat Pemerintah Umumkan Gencatan Senjata Druze-Bedawi

Tangkapan layar cuplikan serangan Israel di Suriah. (via Liveuamap)

Israel Serang Militer Suriah di Saat Pemerintah Umumkan Gencatan Senjata Druze-Bedawi

Riza Aslam Khaeron • 15 July 2025 17:31

Sweida: Israel kembali melancarkan serangan udara baru ke wilayah Sweida di Suriah pada Selasa, 15 Juli 2025, di tengah pengumuman gencatan senjata oleh pemerintah Suriah kelompok Druze dan Bedawi.

Serangan tersebut dilakukan tak lama setelah pasukan pemerintah Suriah memasuki kota mayoritas Druze itu untuk mengakhiri bentrokan berdarah dengan suku Bedawi yang telah menewaskan sedikitnya puluhan orang sejak Jumat lalu.

Mengutip Al Jazeera, Menteri Pertahanan Suriah Murhaf Abu Qasra menyatakan gencatan senjata menyeluruh telah disepakati bersama tokoh-tokoh Druze setempat.

"Kepada seluruh unit yang beroperasi di dalam kota Sweida, kami menyatakan gencatan senjata total," tulisnya dalam unggahan resmi di X pada Selasa sore. Namun, hanya beberapa jam setelah pernyataan itu, jet-jet tempur Israel dilaporkan menghantam konvoi militer Suriah yang memasuki kota.

Media Israel melaporkan bahwa militer Israel (IDF) kemarin melakukan serangan terhadap tank dan kendaraan lapis baja Suriah, yang menurut Israel melanggar kebijakan demiliterisasi di wilayah selatan Suriah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz menyatakan dalam pernyataan bersama bahwa serangan tersebut bertujuan "menghentikan rezim Suriah yang membahayakan komunitas Druze di Suriah."

"Israel berkomitmen mencegah bahaya terhadap komunitas Druze di Suriah karena adanya hubungan persaudaraan dengan warga Druze di Israel, serta keterikatan historis dan kekeluargaan mereka," demikian bunyi pernyataan Netanyahu dan Katz yang dikutip dari Media Israel.

Seorang pejabat pertahanan Israel menyebut serangan di Sweida sebagai "uji besar terhadap kebijakan demiliterisasi selatan Suriah dan bentuk komitmen Israel terhadap Druze."

Dalam serangan kali ini, IDF mengonfirmasi bahwa mereka melancarkan operasi yang sama seperti kemarin, di mana mereka menghancurkan beberapa kendaraan militer termasuk tank, pengangkut personel lapis baja, peluncur roket, serta akses jalan ke kota untuk menghalangi pergerakan pasukan Suriah.

Dua orang tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan area antara desa Walgah dan Al-Mazra’a di Sweida. Selain itu, tiga anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri Suriah juga dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel terhadap konvoi militer di kota yang sama.
 

Baca Juga:
Israel Serang Militer Suriah di Tengah Konflik Druze dan Bedawi
 

Konflik Antar Suku Suriah Tewaskan 99 Orang

Konflik berdarah antara suku Bedawi dan kelompok Druze telah merenggut sedikitnya 99 nyawa, menurut laporan Syrian Observatory for Human Rights. Dari jumlah itu, 60 korban merupakan anggota komunitas Druze, termasuk empat warga sipil.

Sementara itu, 18 pejuang Bedawi, 14 personel keamanan Suriah, dan tujuh individu berseragam militer tak dikenal juga dilaporkan tewas. Kementerian Pertahanan Suriah sendiri mencatat 18 prajurit angkatan bersenjata turut menjadi korban jiwa.

Gempuran ini terjadi di saat situasi lokal sudah sangat tegang. Sheikh Hikmat al-Hajri, pemimpin spiritual Druze, yang awalnya mendukung mediasi damai, kembali menyerukan perlawanan terhadap militer Suriah.

"Kita (Druze) sedang menjadi target perang pemusnahan total," ucapnya dalam sebuah video, menyerukan semua Druze untuk "melawan kampanye brutal ini dengan segala cara yang tersedia."

Al Jazeera mencatat bahwa konflik antara suku Bedawi dan Druze telah berlangsung lama di Sweida. Namun, bentrokan kali ini meningkat ke tingkat mematikan, dengan pemerintah Suriah mengerahkan artileri berat dan kendaraan lapis baja sejak Jumat.

Setelah pasukan masuk ke kota, Kementerian Pertahanan Suriah meminta warga untuk tetap tinggal di rumah dan melaporkan pergerakan kelompok bersenjata.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)