Pemberantasan Geng Motor, Sahroni: Polda Babel Layak jadi Percontohan

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni (batik) bersama Kapolda Babel Hendro Pandowo. Foto: Istimewa.

Pemberantasan Geng Motor, Sahroni: Polda Babel Layak jadi Percontohan

Anggi Tondi Martaon • 13 February 2025 15:57

Jakarta: Polda Bangka Belitung (Babel) dinilai layak jadi percontohan pemberantasan geng motor. Pasalnya, jajaran kepolisian yang dipimpin Irjen Hendro Pandowo itu berhasil menumpas geng motor dari 19 menjadi nol.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni saat memimpin kunjungan kerja (kunker) ke Kepulauan Babel. Berdasarkan penjelasan Polda Babel, pemberantasan geng motor berhasil dilakukan dengan berbagai cara.

"Tidak hanya mengandalkan langkah represif, tapi juga melalui pendekatan humanis sejak dari keluarga dan sekolah. Nah metode ini teruji karena memang berdasarkan pengalaman Pak Kapolda sendiri saat menjadi Kapolres Soreang. Jadi saya kira Polda-Polda lain bisa mencontoh strategi Polda Babel ini," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Kamis, 13 Februari 2025.

Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu menjelaskan keberadaan geng motor harus disikapi serius. Sebab, keberadaan mereka sangat meresahkan.

"Mereka nekat dan tidak segan berbuat sadis kepada para korbannya,” ungkap dia.
 

Baca juga: 

Viral Gangster Bacok Pemotor di Surabaya, Warga Resah


Salah satu aspek yang paling disoroti Sahroni yaitu upaya mitigasi melalui pendekatan sekolah dan keluarga. Menurut dia, cara itu dapat mencegah anak remaja berbuat kenakalan, salah satunya geng motor.

“Polisi menjalin komunikasi dengan kedua unsur tersebut. Karena anak remaja paling banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dan keluarga. Ini salah satu strategi kunci yang harus mulai diterapkan di wilayah lainnya,” sebut dia.

Sahroni meyakini merubah kebiasaan buruk anak remaja tidak bisa hanya dengan pendekatan represif semata. Perbaikan lingkungan juga harus dilakukan.

“Anak itu kan melihat dan belajar dari lingkungannya. Kalau lingkungannya gak jelas, ancur-ancuran, ya pasti dia juga begitu. Nah makanya selain langkah represif, perlu juga dilakukan langkah humanis-edukatif untuk menyelesaikan masalah geng motor,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)