Indonesia Dorong Ketahanan Ekonomi dan Transisi Energi Hijau di ASEAN

Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono. Foto: Metrotvnews.com/Fachri.

Indonesia Dorong Ketahanan Ekonomi dan Transisi Energi Hijau di ASEAN

Anggi Tondi Martaon • 25 May 2025 18:59

Jakarta: Indonesia terus memperkuat perannya sebagai motor penggerak kerja sama ekonomi dan transisi energi berkelanjutan di kawasandengan membangun ketahanan rantai pasok regional dan percepatan transisi energi hijau sebagai prioritas strategis. Hal itu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada satu negara.

"Kita tidak ingin ASEAN terjebak dalam kerentanan rantai pasok global. Dengan memperkuat kolaborasi regional, kita bisa menciptakan sistem yang lebih tangguh," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, melalui keterangan tertulis, Minggu, 25 Mei 2025.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan langkah ini dinilai krusial mengingat gejolak geopolitik dan persaingan ekonomi global yang semakin dinamis. Tak hanya di sektor ekonomi, Indonesia juga aktif memimpin inisiatif hijau melalui Asia Zero Emission Community (AZEC), pengembangan hidrogen, amonia, dan teknologi CCUS untuk dekarbonisasi, pengelolaan bahan baku kritis seperti nikel dan litium untuk industri hijau.
 

Baca juga: 

Hilirisasi dan Transisi Energi Libatkan Danantara


"Transisi energi bukan hanya isu lingkungan, tapi juga peluang ekonomi baru. ASEAN harus jadi pemain utama dalam ekonomi rendah karbon," ungkap dia.

Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 itu menekankan, upaya ini sejalan dengan visi Indonesia untuk memastikan stabilitas pasokan energi terbarukan di ASEAN, mendorong investasi hijau dan alih teknologi ramah lingkungan, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai hub produksi industri hijau global.

"Kita punya sumber daya, sekarang tinggal memperkuat kolaborasi. Inilah momen bagi ASEAN untuk bangkit sebagai kekuatan ekonomi berkelanjutan," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)