Serangan Besar-Besaran Rusia ke Ukraina Tewaskan Lima Orang, 16 Terluka

Kawasan industri Sparrow di Lviv, Ukraina, terbakar setelah serangan besar-besaran Rusia pada Minggu, 5 Oktober 2025. (Andriy Sadovyi/Telegram)

Serangan Besar-Besaran Rusia ke Ukraina Tewaskan Lima Orang, 16 Terluka

Willy Haryono • 5 October 2025 18:06

Kyiv: Serangan besar-besaran Rusia di berbagai wilayah Ukraina menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai sedikitnya 16 pada Minggu dini hari, menurut laporan otoritas setempat.

Rusia meluncurkan sekitar 500 drone dan lebih dari 50 rudal, termasuk rudal balistik hipersonik Kinzhal, yang menargetkan wilayah Lviv, Ivano-Frankivsk, Zaporizhzhia, Chernihiv, Sumy, Kharkiv, Kherson, Odesa, dan Kirovohrad, tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Facebook.

Ia menyerukan kepada Amerika Serikat dan Eropa untuk memaksa Rusia menyetujui gencatan senjata di udara.

“Kami membutuhkan perlindungan yang lebih kuat, implementasi cepat dari semua perjanjian pertahanan, terutama terkait pertahanan udara, agar teror udara ini kehilangan maknanya,” kata Zelensky.

“Gencatan senjata sepihak di langit bisa menjadi langkah menuju diplomasi nyata,” sambungnya, seperti dikutip dari Kyiv Independent, Minggu, 5 Oktober 2025.

Di wilayah Lviv, empat orang tewas dan enam lainnya terluka, menurut Kepala Administrasi Militer Wilayah Lviv, Maksym Kozytskyi, dalam unggahannya di Telegram. Sebuah taman industri dilaporkan terbakar akibat serangan rudal dan drone di kota Lviv, ujar Wali Kota Andriy Sadovyi, yang menegaskan tidak ada target militer di lokasi tersebut.

Dua distrik di Lviv mengalami pemadaman listrik, sementara transportasi umum terhenti sementara waktu akibat serangan tersebut, tambah Sadovyi.

Di kota Zaporizhzhia, satu orang tewas dan setidaknya 10 lainnya terluka, kata Gubernur Ivan Fedorov di Telegram. Pasukan Rusia menembakkan drone dan bom udara ke wilayah tersebut, mengenai kawasan industri serta permukiman warga.

Sebuah fasilitas energi utama juga rusak, menyebabkan pemadaman listrik bagi “sejumlah besar” pelanggan di kota dan daerah sekitarnya, menurut laporan Kementerian Energi Ukraina.

Di Vinnytsia, serangan Rusia menghantam fasilitas sipil industri, namun tidak ada korban jiwa, tulis Administrasi Militer Regional setempat.

Pasokan listrik di wilayah Sumy dan Chernihiv masih tidak stabil, dengan jadwal pemadaman bergilir setiap jam diberlakukan, menurut Kementerian Energi.

Pakar energi Ukraina sebelumnya mengatakan kepada Kyiv Independent bahwa Rusia kemungkinan akan kembali melancarkan kampanye untuk melumpuhkan sektor energi Ukraina, setelah menghancurkan setengah kapasitas pembangkit listrik negara itu tahun lalu.

Sumber dekat Kremlin juga mengatakan kepada Bloomberg bahwa Moskow berencana menyerang infrastruktur energi Ukraina kembali tahun ini.

Meski Kementerian Energi dan perusahaan-perusahaan terkait telah bersiap menghadapi serangan tersebut, Ukraina masih kekurangan sistem pertahanan udara untuk melindungi seluruh infrastruktur energinya.

Kota-kota besar berpotensi mengalami pemadaman listrik berjam-jam setiap hari dan kekurangan pemanas selama musim dingin, kata Olena Lapenko, Manajer Umum Keamanan dan Ketahanan di Dixi Group, lembaga pemikir energi Ukraina.

Sementara itu, Ukraina dan mitra Eropanya tengah membahas rencana “tembok drone” untuk memperkuat pertahanan udara di sepanjang perbatasan timur Uni Eropa sekaligus membantu Ukraina melindungi wilayah udaranya.

Putaran pembahasan berikutnya dijadwalkan berlangsung pada 15 Oktober di Brussel, bersamaan dengan pertemuan para menteri pertahanan NATO, disusul pertemuan Uni Eropa.

Baca juga:  Rusia Tolak Dialog Damai, AS Pertimbangkan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)