Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 22 November 2025 10:43
Jakarta: Pasar kripto telah mengalami tren kenaikan dan penurunan sepanjang 2025. Kombinasi kondisi makroekonomi yang buruk dan perang tarif Trump membuat pasar kripto terpuruk. Di sisi lain, penurunan suku bunga dan regulasi aset kripto juga menjadi pelontar kenaikan harga pasar.
Salah satu strategi paling banyak digunakan oleh trader dan investor adalah strategi buy the dip. Strategi ini merujuk pada metode sederhana membeli ketika harga turun dengan ekspektasi bahwa harga akan pulih.
Buy the dip adalah strategi investasi yang umum digunakan di pasar kripto dan saham. Di pasar kripto, strategi ini sangat populer di kalangan investor pemula karena sederhana dan mudah dilakukan.
Strategi yang baik adalah membeli koreksi harga dalam tren naik yang kuat dan meraih keuntungan sebelum tren tersebut berbalik.

(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Rounding bottom adalah pola grafik yang sering terbentuk saat tren bearish akan selesai. Pola in ditemukan di akhir tren penurunan yang panjang dan menandakan pembalikan harga. Secara visual, pola ini berbentuk “U”. Pola ini juga disebut dengan rounding bottom karena kesederhanaan pergerakan harga (higher low yang diikuti oleh higher high).
Dalam pola rounding bottom, pemulihan aset terjadi secara lambat dan stabil. Harga sering berfluktuasi di dekat level terendah, secara perlahan membentuk higher low sambil mendekati resistance sebelumnya. Selain itu, perhatikan pola lain yang sering terjadi dalam rounding bottom, seperti double bottom.
Menurut teori Richard Wyckoff, fase akumulasi adalah fase yang terjadi setelah suatu aset mengalami tren turun yang berkepanjangan dan akhirnya harga stabil. Dalam fase akumulasi, harga menetap dalam suatu jarak harga (bergerak sideways). Namun, Wyckoff berpendapat bahwa trader “smart money” akan mengakumulasi aset selama fase ini.
Pada fase akumulasi Wyckoff, dapat terlihat pola seperti rounding bottom, triple bottom, V-reversal, double bottom, atau bahkan cup and handle. Aspek penting dari tahap akumulasi adalah volume yang stabil dan/atau mulai meningkat kembali.
Trading dalam fase akumulasi Wyckoff menggunakan strategi buy the dip serupa dengan pola rounding bottom. Terbentuknya higher low pada grafik merupakan potensi sinyal beli, sementara stop loss harus ditetapkan pada support sebelumnya atau pada titik rendah lokal (untuk mengantisipasi potensi penurunan lebih lanjut).
Menerapkan strategi buy the dip dalam tren kenaikan yang kuat adalah skenario ideal. Dalam tren ini, penurunan harga biasanya bersifat sementara dan harga pada akhirnya akan kembali melanjutkan tren. Seperti terlihat di atas, membeli koreksi besar di bawah USD2 pada SUI akan memberikan profit lebih dari 150 persen (jika dijual sekitar USD5).
Investor dapat menggunakan berbagai indikator untuk mengidentifikasi tren kenaikan yang kuat seperti EMA (Exponential Moving Average) atau Fibonacci Retracement. Kita bisa mengatakan SUI masih dalam kenaikan kuat karena harga memantul pada level EMA 50-hari dan langsung membentuk higher low dan higher high.