Polri Siapkan Trauma Healing untuk Korban Banjir dan Longsor di Bali

Posko bencana banjir di Bali. Foto: Istimewa.

Polri Siapkan Trauma Healing untuk Korban Banjir dan Longsor di Bali

Anggi Tondi Martaon • 10 September 2025 23:53

Bali: Kepolisian Daerah (Polda) Bali melakukan berbagai upaya membantu korban banjir dan longsor di Pulau Dewata. Salah satunya, menyiapkan program trauma healing bagi para pengungsi, terutama anak-anak dan keluarga korban.

“Kami tidak hanya hadir untuk mengevakuasi dan memberikan bantuan logistik, tetapi juga memastikan pemulihan mental warga. Trauma healing menjadi bagian penting agar masyarakat terdampak dapat kembali bangkit,” kata Kapolda Bali Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 September 2025.

Trauma healing menjadi perhatian penting. Sebab, bencana alam tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga berdampak pada psikologis masyarakat. 

"Melalui tim psikolog kepolisian, Polri berupaya membantu para pengungsi mengatasi rasa takut, cemas, dan stres yang muncul akibat banjir dan longsor," ungkap Daniel.
 

Baca juga: 

Banjir dan Longsor di Bali, Polri Bantu Evakuasi Warga Terdampak


Daniel menyampaikan program trauma healing akan dilaksanakan secara berkelanjutan di lokasi pengungsian. Langkah tersebut terus dilakukan hingga kondisi masyarakat dinilai stabil.

Kehadiran Polri dalam penanganan bencana ini diharapkan mampu memberikan rasa aman sekaligus mempercepat pemulihan masyarakat Bali yang terdampak. Dengan sinergi lintas instansi dan dukungan penuh masyarakat, proses pemulihan pascabencana diyakini dapat berjalan lebih cepat dan menyeluruh.

Bedasarkan data BNPB per Rabu, 10 September 2025, pukul 18.45 WIB, sebanyak sembilan orang meninggal dunia dalam bencana banjir di Bali. Sementara itu, dua orang hilang. Lalu, 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)