Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi. Foto: dok Kredit Pintar.
Ade Hapsari Lestarini • 2 June 2025 14:20
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 pada awal Mei. Laporan tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Indeks literasi keuangan meningkat menjadi 66,46 persen dari sebelumnya 65,43 persen pada 2024, sementara indeks inklusi keuangan naik menjadi 80,51 persen dari 75,02 persen. Pencapaian ini mencerminkan kemajuan yang signifikan dalam pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan.
Salah satu kontribusi penting terhadap pencapaian ini datang dari sektor fintech, khususnya platform pinjaman daring yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh OJK, seperti Kredit Pintar, sebuah platform pinjaman daring.
"Sebagai bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sehingga pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan dapat lebih meningkat, maka selaras dengan hal itu, Kredit Pintar secara konsisten menginisiasi program edukasi melalui Kelas Pintar Bersama dan dalam kesempatan kali ini menyasar ibu rumah tangga dan masyarakat umum," ujar Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi, dalam keterangan tertulis, Senin, 2 Juni 2025.
Perseroan mengadakan agenda yang merupakan bagian dari program literasi keuangan Kelas Pintar Bersama, dirancang untuk membekali masyarakat dengan pemahaman dasar mengenai pengelolaan keuangan serta pemanfaatan layanan pembiayaan digital yang aman dan bertanggung jawab.
(1).jpg)
Ilustrasi mata uang rupiah. Foto: dok MI.
Edukasi pembiayaan berbasis digital
Dalam sesi
literasi keuangan ini, para peserta diajak untuk memahami kebutuhan dana tambahan merupakan hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penting bagi setiap individu untuk memahami manfaat serta risiko dari setiap pilihan pembiayaan, terutama yang berbasis digital.
Dengan pendekatan bahasa yang sederhana dan studi kasus nyata, peserta dikenalkan pada prinsip kehati-hatian dalam memilih layanan keuangan agar terhindar dari jebakan bunga tinggi atau penyedia ilegal yang tidak terdaftar di otoritas resmi.
Tak hanya edukasi finansial, acara ini juga menghadirkan pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh peserta. Hal ini sejalan dengan komitmen Kredit Pintar dalam mendukung kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Layanan pemeriksaan meliputi cek tekanan darah, gula darah, hingga konsultasi ringan dengan tenaga medis profesional.
"Sebagai bentuk dukungan langsung terhadap kebutuhan harian warga, Kredit Pintar juga menghadirkan paket sembako dengan harga spesial, yang disubsidi hingga 50 persen oleh perusahaan. Penjualan paket ini tidak hanya membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan hidup di masa yang serba dinamis," urai Puji.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan secara holistik dengan kombinasi edukasi keuangan, layanan kesehatan, dan bantuan kebutuhan pokok.
"Kredit Pintar berharap program ini dapat menjadi langkah kecil menuju masyarakat yang lebih cerdas secara finansial, sehat secara jasmani, dan kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi masa kini," jelas Puji.
Sepanjang 2024, Kredit Pintar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga lebih dari Rp8,8 triliun. Sementara itu, sejak berdiri pada 2017, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan oleh Kredit Pintar hingga saat ini yaitu mencapai angka lebih dari Rp53,2 triliun.