Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. Foto: dok OJK.
Husen Miftahudin • 18 May 2025 14:57
Palembang: Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Feby Herman Deru mengatakan kemiskinan pada keluarga terjadi karena kurangnya keuangan atau finansial, melainkan karena rendahnya literasi yang terjadi pada keluarga.
"Banyak keluarga yang sebetulnya berkecukupan dari segi finansial namun karena minimnya literasi keuangan, akhirnya tetap menjadi keluarga yang kurang mampu. Dengan pelatihan ini, saya berharap para kader PKK bisa menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga dan masyarakat," harap Feby dikutip dari siaran pers, Minggu, 18 Mei 2025.
Feby juga mendorong keberlanjutan pelatihan keuangan hingga ke kabupaten/kota di seluruh Sumatra Selatan melalui sinergi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Terkait hal itu, OJK terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dengan memberikan edukasi keuangan kepada kalangan perempuan dan pelaku UMKM di Sumatra Selatan, sekaligus mendidik mereka menjadi agen literasi keuangan di masyarakat dengan menyelenggarakan edukasi keuangan syariah Sahabat Ibu Cakap Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah (SICANTIKS).
Kegiatan SICANTIKS di Palembang diikuti 100 anggota Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatra Selatan dan 400 Pendamping UMKM PT Permodalan Nasional Madani (PNM) secara luring, serta 4.917 Pendamping UMKM PT PNM secara daring dari wilayah regional Sumatra.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan ibu-ibu tim penggerak PKK dan pendamping UMKM dari PNM ini memiliki peran strategis sebagai ujung tombak dalam membimbing masyarakat guna memiliki pemahaman yang lebih luas terkait produk dan layanan keuangan syariah.
"Perempuan adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya. Karena itu OJK menempatkan perempuan sebagai salah satu dari 10 segmen prioritas edukasi keuangan untuk pengelolaan keuangan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga," ujar Friderica.
Baca juga: Wow! Industri Keuangan Syariah Indonesia Capai Rp2.900 Triliun |