Naik Meja Sidang, Firdaus Oiwobo Berkilah

Jakarta: Advokat Firdaus Oiwobo buka suara perihal tindakannya yang menaiki meja di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut). Firdaus berkilah soal tindakan itu.

"Terus yang naik pusar bagaimana, terus yang transaksi di bawah meja bagaimana? Kalau saya naik meja salah, Terus yang transaksi di bawah meja bagaimana? yang naik pusar secara memaksa salah tidak dia kira-kira," kata Firdaus di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Februari 2025.

Firdaus mengatakan ia tidak sengaja naik meja. Tindakan itu disebut spontan saat melihat kliennya, Razman Arief Nasution dikerubungi jaksa dan anggota pengadilan.
 

Baca: Advokat Razman dan Firdaus Oiwobo Diperiksa Polri

Namun, Firdaus mengaku tidak ingat menaiki meja di ruang sidang. Ia pun meminta video dan hasil rekaman CCTV biar bisa melihat tindakan yang dilakukan.

"Sebenernya saya naik meja itu bagaimana caranya, karena sampai sekarang ini saya masih teka teki. Harapan saya tuh PN Jakut punya CCTV," ujar dia.

Firdaus juga tidak bisa memastikan ia naik meja atas dorongan orang lain. Firdaus menekankan kembali tindakan itu spontan karena posisinya dia tengah memegang handphone.

"Makanya kalau ada CCTV-nya syukur. Kan media tuh banyak kemarin, kalau bisa media itu konfirm bener videonya, seperti apa saya karena dalam kondisi panik melihat klien saya, saya ini kan solid dengan klien," kata dia.

Firdaus mengaku merasa bertanggung jawab atas keselamatan Razman baik di dalam maupun luar pengadilan. Meski demikian, ia legowo dilaporkan ke Bareskrim Polri buntut keributan di ruang sidang itu. Menurutnya, itu konsekuensi seorang pengacara.

"Apalagi saya sedang memegang kuasa dan sedang memakai toga pula dan saya naik meja itu kondisi ini (meja) rapat. Nah gimana saya naik meja kalau berdiri saja saya sempit, kan dalam kondisi berdiri saja saya sempit, kenapa saya bisa naik meja," terang dia.

Firdaus juga mengakui tindakannya melanggar norma dan kebiasaan adat ketimuran orang Indonesia. Ia tahu menaiki meja itu salah apalagi di ruang sidang. Hanya saja, kata dia, saat itu hakim sudah keluar ruang sidang.

Lebih lanjut, dia menuturkan keributan di ruang sidang itu berawal saat Razman Arief Nasution yang duduk sebagai terdakwa kasus pencemaran nama baik terhadap Hotman Paris Hutapea meminta hakim bertindak adil. Khususnya, tidak memutus sepihak sidang digelar secara tertutup.

"Harusnya kan ada konsolidasi dulu atau ada pembicaraan dulu awalnya dengan pihak Bang Razman, Bang Rasman ditanya dulu harusnya. Setuju tidak kalau seandainya pemeriksaan ini ditutup. Tapi ini tidak, pemeriksaan kali ini harus ditutup. Tidak ada pertanyaannya kepada pihak kami," tutur dia.

Firdaus datang ke Bareskrim Polri bersama Razman Arief Nasution untuk menjalani pemeriksaan sebagai terlapor. Firdaus mengaku akan menyampaikan seterang-terangnya kepada penyidik terkait peristiwa keributan di ruang sidang itu.

"Jadi saya akan berbicara secara normatif saja. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Karena saya lurus-lurus saja. Tidak takut saya," pungkasnya.

Ketua PN Jakut Ibrahim Palino melaporkan pengacara Razman Nasution dan advokat yang naik meja ruang sidang, Firdaus Oiwobo ke Bareskrim Polri. Laporan terhadap kedua pengacara dan beberapa orang lainnya terdaftar dengan nomor: LP/B/70/II/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI.

"Jadi atas nama lembaga, atas kejadian pada hari Kamis tanggal 6 kemarin, menuai pro dan kontra. Namun demikian, sikap dari lembaga kami sudah melaporkan kejadian tersebut," kata Humas PN Jakut Maryono di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Februari 2025.

Dalam bukti pelaporan, tertulis bahwa PN Jakut melaporkan tentang peristiwa tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan sengaja di muka umum, menghina suatu penguasa atau badan hukum, dan membuat gaduh dalam sidang. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 335 KUHP dan/atau Pasal 207 KUHP dan/atau Pasal 217 KUHP.