Populer Ekonomi: Kinerja APBN 2025 Belum Optimal hingga Penyaluran BSU di Kantorpos

Jakarta: Pemberitaan mengenai kinerja APBN 2025 yang belum optimal hingga semester I-2025 menjadi berita paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com, Minggu, 6 Juli 2025. Selain itu ada pemberitaan mengenai penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) di kantorpos.

Berikut berita paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com:

1. Kinerja APBN 2025 Belum Optimal hingga Semester I

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, kinerja pendapatan negara yang di awal tahun mengalami tekanan, tumbuh semakin baik pada kuartal II 2025. Secara kumulatif, realisasi pendapatan negara semester I-2025 mencapai Rp1.210,1 triliun atau 40,3 persen terhadap APBN tahun 2025.

Baca selengkapnya di sini

2. Penyaluran BSU di Kantorpos: Cepat, Mudah, Bisa Diambil Sabtu-Minggu

PT Pos Indonesia (Persero) atau dikenal dengan brand PosIND, menjalankan amanah dari pemerintah untuk menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Upaya PosIND dalam menyalurkan BSU mendapat respons positif dari masyarakat, khususnya para penerima manfaat.

Baca selengkapnya di sini

3. Jelang Tenggat Waktu, AS-Uni Eropa Gagal Capai Kesepakatan Dagang

Negosiator Uni Eropa sejauh ini gagal mencapai terobosan dalam negosiasi perdagangan dengan pemerintahan Trump dan mungkin sekarang berupaya memperpanjang status quo untuk menghindari kenaikan tarif. Ini disampaikan enam diplomat UE yang diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut pada hari Jumat.

Baca selengkapnya di sini

4. Dolar AS Tertekan Minggu Lalu, Bagaimana Pekan Depan?

Indeks Dolar AS jatuh selama dua minggu berturut-turut. Data pekerjaan AS yang lebih kuat dan penyesuaian pemangkasan suku bunga The Fed memberikan dukungan di akhir. Di saat yang sama, batas waktu tarif 9 Juli seharusnya menjaga ketidaknyamanan pasar tetap ada.

Baca selengkapnya di sini

5. Kekhawatiran Tarif Trump Meningkat Lagi, Ini yang Perlu Diantisipasi

Kekhawatiran atas tarif AS yang besar kembali menjadi agenda, tetapi inflasi AS secara mengejutkan tetap jinak dan ekonomi bertahan. Namun, menurut ING menilai hal ini kemungkinan akan berubah.

Baca selengkapnya di sini