Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id/Eko Nordiansyah.
Media Indonesia • 6 November 2023 20:01
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan lonjakan harga sejumlah komoditas pangan, seperti beras, memengaruhi perlambatan ekonomi Indonesia dengan menurunnya daya beli masyarakat.
Pada kuartal III-2023 pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen secara tahunan atau year on year (yoy), anjlok dari kuartal sebelumnya yang mencapai 5,17 persen yoy.
Pemerintah, katanya, melihat adanya kepercayaan konsumen yang tinggi, namun kenyataannya konsumsi rumah tangga tidak tumbuh sesuai ekspektasi.
Baca juga: Resiliensi Ekonomi Indonesia Terjaga Berkat APBN si Instrumen Pengelola Syok
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap sumber pertumbuhan pada kuartal III-2023 sebesar 2,77 persen (yoy), relatif lebih kecil dibandingkan kontribusi pada kuartal III-2022 lalu yang sebesar 2,81 persen (yoy).
"Jika dibandingkan outlook (ekonomi) selama ini memang relatif rendah dari yang kita ekspektasi. Kita melihat realisasi konsumsi tidak setinggi yang kita harapkan," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 6 November 2023.
"Ini perlu kita lihat pengaruhnya. Apakah karena masalah psikologis dengan kondisi El Nino, harga beras naik, atau berbagai faktor lainnya," tambahnya.