Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.
Husen Miftahudin • 23 January 2024 16:31
Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penguatan tipis.
Berdasarkan pemantauan, IHSG di hampir sepanjang perdagangan hari ini berada pada tren pelemahan. Namun menjelang penutupan, IHSG tiba-tiba menguat dan berhasil ditutup di zona hijau.
Mengutip laman RTI, Selasa, 23 Januari 2024, IHSG ditutup di posisi 7.256,22 atau naik 8,30 poin, setara 0,11 persen.
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 7.248,20. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.256,22 dan level terendahnya di 7.201,82.
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 15,54 miliar lembar saham senilai Rp10,03 triliun. Sebanyak 156 saham menguat, 379 saham melemah, dan 229 saham stagnan.
Baca juga: IHSG Dibuka Melemah 0,21%
Sesuai perkiraan
Perdagangan IHSG yang ditutup menghijau sesuai dengan perkiraan, mengingat terdapat sejumlah faktor yang mendorong gerak bursa saham Indonesia itu menghijau.
"IHSG diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.150 hingga 7.300," ungkap Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.
Dari mancanegara, optimisme pelaku pasar meningkat seiring narasi pemotongan suku bunga di tingkat global pada 2024, setelah berada di level tertinggi dalam dua dekade terakhir. Selain itu, musim rilis laporan keuangan kuartal IV-2024 juga akan memberikan katalis positif.
Sedangkan dari Asia, Bank Sentral China (PBoC) pada Januari 2024 kembali menetapkan kebijakan moneter ekspansif dengan suku bunga pinjaman acuan (LPR) tenor satu tahun yang biasanya digunakan untuk pinjaman rumah tangga dan korporasi tetap sebesar 3,45 persen.
Sementara itu,
suku bunga tenor lima tahun yang merupakan benchmark pinjaman properti juga dipertahankan pada level 4,2 persen.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2023 tumbuh 3,5 persen
year on year (yoy) menjadi Rp8.824,7 triliun, serta lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3,3 persen (yoy).
Penyaluran kredit tahunan pada periode sama tumbuh 10,3 persen (yoy), atau naik dari November 2023 yang tumbuh 9,7 persen (yoy). Akselerasi penyaluran kredit terjadi pada seluruh jenis penggunaan, seperti Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK).