Ilustrasi kilang minyak. Foto: Pertamina.
Texas: Harga minyak turun untuk hari keempat berturut-turut pada Kamis, 23 Mei 2024, di tengah kekhawatiran suku bunga The Fed dapat dinaikkan lagi jika inflasi melonjak.
Minyak mentah berjangka Brent turun 27 sen, atau 0,3 persen, menjadi USD81,63 per barel pada pukul 00.04 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 35 sen, atau 0,5 persen, menjadi USD77,14 per barel.
Risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve menunjukkan bank sentral AS terhadap akan mempertahankan suku bunga kebijakannya untuk saat ini tetapi juga mencerminkan diskusi tentang kemungkinan kenaikan lebih lanjut.
“Berbagai peserta menyebutkan kesediaan untuk memperketat kebijakan lebih lanjut jika risiko terhadap inflasi terwujud sehingga tindakan tersebut menjadi tepat,” demikian isi risalah pertemuan The Fed, dilansir
Channel News Asia, Kamis, 23 Mei 2024.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman, mengurangi dana yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Stok minyak mentah naik
Menurut Badan Informasi Energi (EIA) faktor yang juga membebani pasar adalah stok minyak mentah AS naik 1,8 juta barel pada pekan lalu dibandingkan dengan perkiraan penurunan 2,5 juta barel. Secara global, pasar minyak mentah fisik baru-baru ini tertekan oleh lemahnya permintaan kilang dan melimpahnya pasokan.
Rusia mengatakan pihaknya melampaui kuota produksi OPEC+ pada April karena alasan teknis dan akan segera menyampaikan rencananya kepada Sekretariat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengkompensasi kesalahan tersebut.
Citi Research memperkirakan OPEC+, yang merupakan gabungan dari OPEC dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, akan mempertahankan pengurangan produksinya hingga kuartal ketiga tahun ini ketika bertemu pada tanggal 1 Juni. Citi terus memperkirakan harga Brent rata-rata USD86 per barel di Juni.