Presiden Jokowi menyerahkan secara simbolis sertifikat tanah elektronik. Medcom.id/Indriyani Astuti
Indriyani Astuti • 4 December 2023 14:16
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan secara simbolis sertifikat tanah elektronik kepada 10 orang penerima. Total ada sebanyak 2.550.800 sertifikat tanah yang diserahkan secara luring dan daring di seluruh Indonesia.
Presiden menyampaikan seharusnya di Indonesia ada 126 juta sertifikat tanah yang diserahkan kepada masyarakat. Namun, pada 2015, baru sekitar 46 juta yang diserahkan.
"Artinya yang masih ada bidang tanah tanpa sertifikat masih 80 juta bidang, sehingga kalau ada banyak konflik tanah dan agraria ya kita harap maklum. Karena 80 juta sertifikat belum diberikan kepada masyarakat," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Senin, 4 Desember 2023.
Oleh karena itu, pemerintah menargetkan percepatan penyelesaian sertipikat tanah. Pada 2024, ditargetkan sebanyak 120 juta sertifikat tanah dapat diselesaikan dan diberikan pada masyarakat.
Sementara Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menjamin keamanan dan legalitas sertifikat tanah digital. Ia mengatakan keberadaan sertifikat tanah elektronik dapat meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam pembuatan sertifikat dan terlindungi apabila terjadinya risiko bencana seperti banjir dan gempa bumi.
"Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pembuatan sertifikat, mengurangi interaksi dengan masyarakat dalam pelayanan pertanahan, dan membatasi ruang gerak para mafia tanah," ujar Hadi.
Ia menjelaskan bahwa sistem keamanan sertifikat tanah elektronik, menggunakan sistem blok data yang siap diintegrasikan dengan blok data. Data digital itu, sambunganya, dapat disimpan dengan aman dan dikirimkan tanpa resiko peretasan ataupun manipulasi.
Baca juga: Presiden Bantah Bertemu Agus Rahardjo Terkait Kasus e-KTP di Istana |