Ini yang Dilakukan Bupati Kudus Usai Dana Transfer Pusat Berkurang

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Ini yang Dilakukan Bupati Kudus Usai Dana Transfer Pusat Berkurang

Rhobi Shani • 15 October 2025 17:37

Kudus: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah ingatkan untuk tetap bersyukur meski dana transfer ke daerah (TKD) yang dialokasikan ke daerah tahun 2026 berkurang. Pemkab pun akan memangkas beberapa agenda atau pembangunan infrastruktur di Kota Kretek.

Data dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerag (BPKAD) Kudus bahwa dana transfer ke daerah (TKD) Kabupeten Kudus tahun 2026 dipangkas dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp974 miliar.
 

Baca: Pemkot Surabaya Siapkan Jurus Hadapi Pemotongan Transfer ke Daerah
 
Dana transfer dari pemerintah pusat ini berkurang sekitar Rp378 miliar yang juga memperhitungkan pengurangan Dana Desa (DD) sebanyak Rp21 miliar. 

Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, mengingatkan agar tetap bersyukur meski dana transfer ke daerah dipangkas. Ia menyebut, setidaknya pemerintah daerah masih mendapat bantuan kucuran dari pusat untuk membangun Kabupaten Kudus yang lebih baik
 
Pihaknya pum akan terus memutar otak untuk tetap mengalokasikan terhadap masyarakat.

"Harus kita syukuri karena masih dibantu keuangan dari pusat," ungkap Samani, Rabu, 15 Oktober 2025. 

Samani mengatakan akan ada rasionalitas dalam berbagai program unggulan Bupati sehingga berdampak pada ancaman pengurangan pelaksanaan program kerja.

"Belanja makan dan minum ya dikurangi dan efisiensi belanja Alat Tulis Kantor (ATK) menjadi 50 persen. Kemudian pengurangan perjalanan dinas," jelas Samani. 

Sam'ani menjelaskan, Pemkab Kudus perlu belajar untuk menghemat perbelanjaan dan memanfaatkan anggaran APBD seoptimal mungkin. Termasuk potensi pemangkasan anggaran pada OPD dan tunjangan pegawai. 

"Ada kegiatan fisik yang dikurangi, pemotongan tambahan penghasilan pegawai (TPP), belanja pegawai yang tidak perlu kita hilangkan," ujar Samani. 

Selain itu, pihaknya juga tetap mengupayakan supaya program unggulan dan program dari pemerintah pusat tetap berjalan. Seperti halnya pelaksanaan makan bergizi gratis, koperasi desa, sekolah rakyat dan lainnya.

"Skema pembiayaan yang hilang karena pemotongan TKD ini kita siasati dengan digitalisasi dan optimalisasi pajak daerah, meminimalisir kebocoran PAD, dan menghemat belanja APBD sebaik mungkin," ungkap Samani.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)