Jelang Aksi Demo, Toko dan Restoran di Kayutangan Malang Pilih Tutup Sementara

Ilustrasi kawasan KaIlustrasi kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang/Dok. Pemkot Malang.

Jelang Aksi Demo, Toko dan Restoran di Kayutangan Malang Pilih Tutup Sementara

Daviq Umar Al Faruq • 1 September 2025 15:38

Malang: Sejumlah toko dan restoran di kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur, memilih menutup sementara pada Senin 1 September 2025. Keputusan itu diambil para pelaku usaha secara mandiri sebagai langkah antisipasi terkait potensi unjuk rasa yang dinilai berisiko mengganggu keamanan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki menegaskan, tidak ada instruksi dari pihaknya agar pelaku usaha menghentikan operasional. PHRI justru mendorong agar hotel dan restoran tetap buka seperti biasa.

“Tidak ada imbauan dari kami untuk menutup restoran atau hotel. Kami malah minta tetap buka dan tetap waspada. Kalau sampai tutup, dampaknya justru akan mematikan usaha,” kata Agoes.

Meski demikian, sebagian pelaku usaha tetap memilih berhati-hati. Mereka menilai kondisi kota belum sepenuhnya kondusif, terlebih setelah mencermati kejadian di sejumlah daerah yang berujung penjarahan.
 

Baca: 3.195 Massa Aksi-Pelaku Perusakan Ditangkap, 55 Orang Ditetapkan Tersangka

“Jadi informasi dari teman-teman hotel dan resto, karena suasana yang tidak kondusif ini mereka takut. Saya mendapatkan informasi, bahwa kondisinya sepi dan mencekam,” ungkap Agoes.

PHRI Kota Malang berharap situasi cepat pulih. “Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Malang untuk bersama-sama menjaga Kota Malang tetap kondusif. Ini penting bagi keberlangsungan sektor usaha dan pariwisata kita,” ujar Agoes.

Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menyebut penutupan pertokoan di Kayutangan sepenuhnya keputusan pemilik usaha. 

“Kalau sepengetahuan saya, itu kan kemarin ada arahan dari Kemendagri kemudian dipertajam lagi dengan surat edaran gubernur untuk RT, RW sampai ke bawah agar menjaga keamanan dan ketertiban. Kalau ada yang tutup, mungkin itu membaca kondisi dan situasi,” jelas Baihaqi.

Sebelumnya, aksi demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan Mapolresta Malang Kota pada Sabtu dini hari, 30 Agustus 2025. Massa merusak 16 pos polisi, tiga di antaranya dibakar. Polisi juga mengamankan 61 orang, terdiri atas 40 orang dewasa dan 21 anak. Informasi terakhir menyebut, aksi lanjutan rencananya digelar di depan Gedung DPRD Kota Malang pada Senin 1 September 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)