Israel dan Iran terlibat aksi saling serang sejak 13 Juni 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 16 June 2025 15:20
Teheran: Situasi keamanan yang memburuk akibat eskalasi militer antara Iran dan Israel memaksa kedua negara mengambil kebijakan darurat yang berdampak luas pada sektor pendidikan dan aktivitas sipil.
Pemerintah Iran mengumumkan penutupan seluruh lembaga pendidikan mulai Minggu, hingga waktu yang belum ditentukan.
Juru Bicara Kementerian Pendidikan Iran, Ali Farhadi, menyatakan bahwa seluruh ujian pada semua jenjang pendidikan akan ditunda. Ia menambahkan bahwa jadwal baru akan diumumkan segera setelah situasi membaik.
"Seluruh dokumen ujian yang sebelumnya tidak berlaku akan diterbitkan ulang, dan tidak ada siswa yang akan dirugikan," kata Farhadi dalam pernyataannya, seperti dikutip Anadolu Agency, Senin, 16 Juni 2025.
Di sisi lain, pemerintah Israel memutuskan untuk memperpanjang status darurat nasional dan pembatasan internal hingga 30 Juni mendatang. Kebijakan ini diambil dalam sidang kabinet daring yang dipublikasikan oleh harian Yediot Ahronot.
Kementerian Pendidikan Israel juga mengonfirmasi bahwa kegiatan belajar mengajar akan dialihkan sepenuhnya ke sistem daring. Semua ujian tatap muka dibatalkan untuk jangka waktu yang belum ditentukan, dengan alasan keamanan.
Langkah-langkah ini mencerminkan tingginya tingkat kewaspadaan kedua negara di tengah saling serang yang meningkat dalam beberapa hari terakhir, yang berisiko menimbulkan konflik regional yang lebih luas. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Kepala Intelijen IRGC Gugur, Iran Bertekad Hancurkan Rezim Zionis