Ratusan Kader Gerindra menggelar aksi di halaman Polres Banggai, Senin, 21 April 2025. Dokumentasi/ istimewa
Luwuk: Ratusan kader Gerindra di Kabupaten Banggai Kembali melakukan aksi di Polres Banggai, Senin, 21 April 2025. Aksi ini merupakan buntut kader yang merasa dilecehkan dan dipersekusi.
Aksi yang diikuti ratusan massa ini dipimpin langsung Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Banggai, Wardani Murad Husain dan dihadiri semua Anggota DPRD asal Fraksi Gerindra.
"Hari ini kami semua kader Gerindra datang di Polres Banggai ini untuk meminta keadilan. Sebagai negara hukum, jika kasus persekusi ini dibiarkan, maka bisa ada persekusi persekusi lainnya (yang terjadi)," kata Wardani Murad, yang juga Wakil Ketua I DPRD Banggai, di Banggai.
Dia menjelaskan insiden ini telah menyita perhatian publik dan dia menyayangkan seorang Anggota DPRD Banggai dipersekusi.
"Bagaimana dengan rakyat biasa, Anggota DPRD saja mereka persekusi. Ironisnya, persekusi itu terjadi di rumah mereka. Olehnya, kami menuntut keadilan kepada Polres Banggai," jelas Wardani.
Wardani meminta Polres Banggai segera mengadili para pelaku persekusi yang terjadi di Kecamatan Toili beberapa waktu lalu.
"Saya melihat video persekusi itu menangis, ini pesta demokrasi. Kenapa kader kami dipersekusi seperti binatang. Apa salah mereka, apa salah Pak Suwardi dan Pak Lutpi. Tangkap pelaku persekusi dan hukum seadil-adilnya," jelas Wardani.
Desakan untuk mengusut tuntas kasus persekusi juga disuarakan oleh Masnawati, Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Banggai.
Masnawati menegaskan kehadirannya di Polres Banggai dalam aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas dan perintah langsung partai.
Ia menegaskan keberadaan kader Gerindra di Toili saat jelang PSU adalah perintah partai yang harus dijalankan.
"Kami punya hak untuk bebas berpolitik, termasuk anggota dewan. Dua rekan kami, saudara kami yang juga Anggota Dewan ditugaskan dalam PSU, dipersekusi," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Suwardi Agis, Anggota DPRD Banggai yang juga korban persekusi di Toili turut memberikan orasinya. Ia menguraikan insiden yang dialaminya itu.
"Kehadiran kami di sini tak lain untuk mencari sebuah keadilan. Saya dan Pak Lutpi Samaduri hadir di Toili, bukan semata-mata kepentingan Ketua DPC Gerindra Banggai, tapi kami sebagai kader taat dan patuh atas instruksi DPD, bahkan DPP," katanya.
Suwardi menuntut keadilan yang seadil-adilnya. Menurut dia turun melakukan unjuk rasa tak lain untuk mengembalikan Marwah Partai Gerindra di Kabupaten Banggai.
"Di mana kebebasan saya sebagai Anggota DPRD Banggai, mana hak saya sebagai warga negara Indonesia untuk ikut serta menyukseskan pesta demokrasi di Toili kemarin," katanya.
Sementara Kapolres Banggai, AKBP Putu Hendra Binangkari, memastikan penyelidikan berjalan sebagai mestinya dan profesional.
"Apa yang disampaikan (orator), saat ini masih berjalan (penanganan), mulai dari penerimaan laporan, pemeriksaan saksi, terlapor dan hari ini kami melakukan pemanggilan terduga pelaku (persekusi)," kata Putu kepada massa aksi.
Putu mengatakan setelah pemeriksaan terhadap terduga pelaku, pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status yang bersangkutan.
"Yakin kedepan akan terang permasalahan ini, kami pastikan tidak sia-sia keringat bapak ibu sekalian (melakukan aksi damai)," ujarnya.