PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JAR) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung transisi energi hijau nasional melalui penerapan bahan bakar nabati berstandar B50 (Foto:Dok.JAR)
Tanah Bumbu: PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JAR) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung transisi energi hijau nasional melalui penerapan bahan bakar nabati berstandar B50, yakni campuran 50 persen biodiesel dengan 50 persen solar. Langkah ini menjadi wujud nyata perusahaan dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil serta memperluas pemanfaatan energi terbarukan berbasis kelapa sawit.
PT Jhonlin Agro Raya Tbk merupakan unit usaha dari PT Eshan Agro Sentosa, subholding bisnis kelapa sawit di bawah naungan Jhonlin Group, yang memiliki berbagai lini usaha di sektor pertambangan, perkebunan, dan industri lainnya.
Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk, Indra Irawan, mengatakan penerapan B50 lebih dari sekadar strategi efisiensi energi, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat rantai nilai sawit nasional.
“Dengan B50, kami mendorong hilirisasi sawit agar tidak hanya berhenti pada produk CPO, melainkan menjadi energi bersih yang bernilai tambah bagi ekonomi daerah dan nasional,” ujar Indra.
Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk, Indra Irawan (Foto:Dok.JAR)
Indra menjelaskan, penggunaan B50 dilakukan secara bertahap di seluruh unit operasional perusahaan, mulai dari transportasi logistik, alat berat, hingga kendaraan pendukung kegiatan perkebunan. Penggunaan bahan bakar campuran ini diharapkan mampu menekan emisi gas buang hingga 30 persen dibandingkan bahan bakar konvensional, sekaligus menciptakan efisiensi energi jangka panjang.
Upaya ini sejalan dengan target pemerintah mencapai net zero emission pada tahun 2060, di mana pengembangan biodiesel B50 menjadi salah satu pilar utama dalam agenda transisi energi nasional. Menurut Indra, minyak sawit memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang berkelanjutan dan mudah diintegrasikan ke sistem bahan bakar eksisting.
Melalui inovasi B50, PT Jhonlin Agro Raya Tbk menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan serta kemandirian energi nasional. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Jhonlin Group sebagai pelaku industri yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap masa depan energi bersih Indonesia.