Komitmen Pemerintah Tingkatkan Produksi Garam Lokal Didukung

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan. Foto: Istimewa.

Komitmen Pemerintah Tingkatkan Produksi Garam Lokal Didukung

Anggi Tondi Martaon • 11 January 2025 18:28

Jakarta: Komitmen pemerintah meningkatkan produksi garam lokal didukung. Sehingga, Indonesia tak lagi impor garam pada 2027.

"Kita mendukung upaya Pemerintah memperkuat produksi garam dalam negeri dan sebisa mungkin tak impor lagi," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan melalui keterangan tertulis, Sabtu 11 Januari 205.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai potensi produksi garam di Indonesia cukup tinggi. Pasalnya, 60 persen wilayahnya adalah laut.

Dia mendukung penuh upaya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan untuk memperkuat produksi garam dan menekan impor. Sebab, kebijakan impor dinilai merugikan petani garam lokal.

"Jangan sampai lagi petani garam jadi korban akibat kebijakan impor garam berlebihan," ungkap Presidium MN KAHMI tersebut.
 

Baca juga: 

Pemerintah Tak Impor Beras, Jagung, Garam & Gula Mulai 2025


Yohan menyoroti desakan industri makanan minuman untuk dilakukan impor garam dengan alasan kualitas garam lokal masih rendah. Menurut dia, hal itu tidak benar.

Yohan mengatakan kualitas garam dalam negeri sudah di atas rata-rata garam impor dengan Natrium klorida (NaCl) atau saline sebesar 98 persen. Kadar tersebut lebih tinggi dari permintaan garam industri makanan dan minuman dengan minimal kadar 95-97 persen.

"Dengan kualitas garam lokal tersebut, Pemerintah perlahan bisa kurangi impor, bahkan bisa tidak impor garam lagi," ujar dia.

Sebelumnya, Menko Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah akan mengurangi kuota impor garam industri pada 2025. Yakni, semula 2,5 juta ton dipangkas menjadi 1,7 juta ton untuk 2025. 

"Menteri KKP jug berkomitmen selama 2 tahun genjot produksi garam. Mudah-mudah target swasembada garam di 2027 juga bisa tercapai," pungkas Zulhas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)