KKB Milenial Lebih Sadis, Serang Pemuka Agama hingga Perkosa Guru

Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani/Metro TV/Siti

KKB Milenial Lebih Sadis, Serang Pemuka Agama hingga Perkosa Guru

Siti Yona Hukmana • 16 July 2025 19:10

Jakarta: Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani mengungkap, kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat ini banyak merekrut generasi milenial. Tindakannya pun lebih keji dibanding KKB generasi pendahulunya.

Faizal mengatakan KKB hingga saat ini sudah ada 3 generasi. Generasi pertama pada tahun 1960-1970, generasi kedua 1980-2000 an, dan KKB saat ini masuk generai ketiga.

"Generasi milenial ini adalah KKB yang pelakunya usianya 30-an ke bawah. Mereka ini yang kelompok milenial itu sudah tidak lagi memegang trasdisi dan adat Papua itu sendiri," kata Faizal kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025.

Faizal menyebut KKB generasi pertama dan kedua selalu berpegang teguh dengan adat istiadat yang telah lama dibangun. KKB dua generasi itu tak pernah menyerang pemuka agama, guru, hingga petugas kesehatan karena sangat menghormati nilai-nilai adat istiadat yang berlaku.

Namun, berbeda dengan KKB generasi saat ini. Mereka bertindak melanggar aturan adat istiadat terdahulu. Bahkan, memperkosa guru yang dulunya mendidiknya.

"Bahkan diperkosa, jadi gurunya sendiri diperkosa. Pernah kejadian beberapa tahun lalu guru-guru dikumpulin di rumah dinasnya terus diperkosa, yang memperkosa ya anak-anak muridnya dulu. Mereka (KKB milenial) itu jadi mengabaikan semua hal-hal adat istiadat diabaikan," ungkap jenderal polisi bintang satu itu.

Faizal menuturkan KKB milenial saat ini tersebar di lima dari 14 Kabupaten yang masih menjadi lokasi rawan kriminalitas. Para KKB milenial di lima kabupaten itu, tak segan membunuh warga keturunan Papua itu sendiri. Aksi kejahatannya itu juga tak kenal waktu, meski di hari ibadah sekali pun.

"Kalau kelompok yang senior begitu masuk hari minggu mereka tidak akan melakukan aksi, masuk bulan Desember mereka tak akan aksi karena bulan ibadah. Tapi generasi milenial semuanya dilabas, mau haru minggu kah, bulan Desember kah, malam hari kah," terang Wakapolda Papua itu.
 

Baca: Kaops Damai Cartenz Sebut Banyak Milenial Gabung KKB Papua

Sementara itu, alasan para generasi nilenial memilih bergabung menjadi anggota KKB, dilandasi banyak faktor. Seperti keterbatasan lapangan kerja, akses terhadap pembangunan dan lain sebagainya. Namun, inti keinginan sporadis tanpa dasar, hanya untuk mendesak Papua Merdeka.

Faizal meminta agar semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi mencegah doktrin yang menghasut orang-orang untuk bergabung KKB. Polri disebut tidak bisa bekerja sendiri.

"Jadi Polri bagian dari kebijakan pemerintah akan lebih, dalam konteks ini tentunya perlu dilakukan kegiatan atau kerja sama seluruh stakeholder dalam penanganan papua. Jadi tidak bisa jika hanya Polri, TNI-Polri saja,” pungkasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)