Kebut Transisi Energi, PLTS Saguling Dapat Suntikan Modal USD60 Juta

Ilustrasi PLTS Terapung. Foto: Dokumen PLN

Kebut Transisi Energi, PLTS Saguling Dapat Suntikan Modal USD60 Juta

Husen Miftahudin • 30 April 2025 10:52

Jakarta: Standard Chartered, DEG (lembaga pembiayaan pembangunan dari Jerman), dan Proparco (lembaga pembiayaan pembangunan dari Prancis), mengumumkan kesepakatan untuk membiayai pengembangan, konstruksi, dan operasional pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung Saguling, sebagai bagian dari Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia. Proyek ini memobilisasi pendanaan sebesar USD60 juta, untuk mempercepat transisi energi Indonesia yang inklusif dan ambisius.

Terletak di Jawa Barat, PLTS ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon di sistem kelistrikan Indonesia setidaknya hingga 63.100 ton per tahun, dengan kapasitas terpasang sebesar 92 MWp. Proyek ini akan meningkatkan produksi listrik tenaga surya di Indonesia sebesar sekitar 13 persen.

Selain itu, pembangkit ini dikembangkan oleh PLN Indonesia Power, perusahaan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara, dan ACWA Power, perusahaan swasta terbesar di dunia dalam bidang desalinasi air, pelopor transisi energi, dan pelaku awal dalam pengembangan hidrogen hijau dari Kerajaan Arab Saudi.

JETP Indonesia diluncurkan pada 2022 untuk memobilisasi pendanaan dalam mempercepat transisi energi bersih Indonesia dan mendorong penyediaan energi bersih yang terjangkau untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Investasi pada proyek Saguling ini menjadi cetak biru untuk pengembangan proyek energi bersih di masa depan yang didukung oleh permodalan dari sektor publik dan swasta.

"Kami bangga dapat mempromosikan teknologi energi terbarukan yang inovatif dalam menyediakan pembiayaan untuk pengembangan proyek PLTS terapung pertama dari ACWA Power dan Indonesia Power Renewables di Indonesia. Sebagai impact investor, DEG berfokus pada pendanaan proyek transformasi berkelanjutan seperti ini, dan kami bangga menjadi lead arranger dalam transaksi ini," kata Member of DEG's Management Board Monika Beck dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 30 April 2025.

CEO Proparco Françoise Lombard menambahkan, Saguling menjadi pilar transisi energi Indonesia di bawah JETP. Sebagai bagian dari AFD Group yang bergerak di sektor swasta, pihaknya mendanai kemitraan publik-swasta yang melengkapi dukungan AFD terhadap PLN dan Kementerian ESDM.

"Ini juga menandai investasi pertama Proparco dalam teknologi PLTS terapung, mempertegas komitmen kami terhadap inovasi. Di negara seperti Indonesia, di mana keterbatasan lahan menjadi tantangan, solusi PLTS terapung menjadi opsi skala besar untuk mempercepat transisi energi," jelas dia.
 

Baca juga: Indonesia-Tiongkok Dorong Kolaborasi Teknologi Penyimpanan Energi


(Standard Chartered, DEG, dan Proparco sepakat membiayai pengembangan PLTS Terapung Saguling. Foto: Istimewa)
 

Dukung pencapaian NZE 2060


Sementara itu, CEO Standard Chartered Indonesia Donny Donosepoetro OBE menekankan pihaknya siap mendukung transisi Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dengan membiayai proyek energi terbarukan yang mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memberikan dampak positif secara jangka panjang.

"Partisipasi kami dalam pembiayaan PLTS Terapung Saguling merupakan bukti nyata dedikasi kami dalam mobilisasi modal swasta untuk investasi energi bersih, khususnya melalui kemitraan seperti JETP," kata dia.

President Director of PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menambahkan, sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung transisi energi berkelanjutan Indonesia, PLN Indonesia Power telah memulai proyek Hijaunesia dan Hydronesia. Inisiatif ini sekaligus mendukung target Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

"Kami bangga mengembangkan proyek PLTS Terapung Saguling, yang tidak hanya menjadi tonggak sejarah sebagai proyek PLTS terapung pertama yang dibiayai melalui kemitraan sektor publik dan swasta, tetapi juga menunjukkan peran penting PLN Indonesia Power dalam mempercepat transformasi sektor energi di Indonesia," jelas dia.

"Kami yakin melalui kolaborasi dengan mitra global ACWA Power, Standard Chartered, DEG, dan Proparco, kami dapat mempercepat pencapaian target energi terbarukan nasional, sekaligus memberikan dampak positif yang signifikan dalam pengurangan emisi karbon dan peningkatan kualitas lingkungan. Keberhasilan proyek ini adalah sebuah langkah maju yang nyata menuju masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan," harap Edwin menambahkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)