Suasana Positif Terbangun dalam Perundingan Tidak Langsung Hamas-Israel

Hamas dikabarkan siap lakukan tukar sandera dengan Israel. Foto: Anadolu

Suasana Positif Terbangun dalam Perundingan Tidak Langsung Hamas-Israel

Fajar Nugraha • 7 October 2025 09:48

Kairo: Perundingan Hamas dengan Israel yang berlangsung di Mesir berlangsung dengan suasana positif. Pejabat senior Hamas menyebutkan bahwa mereka sangat ingin mencapai kesepakatan.

Delegasi Israel dan Hamas bertemu di Mesir untuk perundingan tidak langsung guna menyelesaikan gencatan senjata dan membahas penyanderaan, berdasarkan rencana gencatan senjata Gaza yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

Negosiasi dimulai Senin malam dan diperkirakan akan berlangsung "beberapa hari" dengan dihadiri oleh mediator dari AS, Qatar, Mesir, dan Turki, menurut seorang pejabat yang berbicara kepada CNN.

Trump menyatakan harapan bahwa perundingan akan berlangsung "beberapa hari" dan mendesak para negosiator untuk “bergerak cepat”.

Ia juga memperingatkan bahwa Hamas akan menghadapi "kehancuran total" jika menolak menyerahkan kekuasaan di Gaza.

Meskipun Trump pada Jumat menyerukan agar Israel menghentikan pengeboman Gaza, lebih dari 100 orang telah tewas sejak saat itu.

Media internasional telah melaporkan pengalaman Palestina yang dilanda kehancuran dan harapan yang hati-hati untuk gencatan senjata.

Suasana Positif

Laporan dari Sharm El Sheikh menunjukkan bahwa diskusi gencatan senjata berlanjut pada hari Selasa "di tengah suasana positif," menurut CNN, mengutip Al Qahera News yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir.

Pembicaraan tidak langsung antara Hamas dan mediator sedang berlangsung dengan tujuan menyepakati persyaratan untuk rencana gencatan senjata yang diusulkan AS di Gaza.

Di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, keluarga dan pendukung sandera yang diculik dalam serangan Hamas 7 Oktober 2023 berunjuk rasa pada Minggu.

Mereka menuntut implementasi perjanjian damai yang cepat dan menyeluruh serta pemulangan semua sandera dengan aman.

Sementara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyerukan pembebasan sandera, bantuan mendesak untuk Gaza.

“Waktu tidak mengurangi kejahatan yang kita saksikan hari itu. Penyiksaan dan pembunuhan brutal dan berdarah dingin terhadap orang Yahudi di rumah mereka sendiri. Dan penyanderaan, termasuk warga negara Inggris, beberapa di antaranya masih berada di Gaza hingga saat ini,” ujar Starmer.

Starmer juga membahas kebangkitan antisemitisme di Inggris dan menjanjikan dukungan bagi komunitas Yahudi setelah serangan teror baru-baru ini di sebuah sinagoga di Manchester.

Pada awal September, pemerintahan Starmer secara resmi mengakui negara Palestina bersama Kanada dan Australia sebagai langkah diplomatik yang terkoordinasi.

Starmer juga menyambut baik inisiatif AS untuk perdamaian di Timur Tengah, dan menambahkan bahwa pemerintahannya "akan melakukan segala daya upaya untuk mewujudkan hari di mana setiap anak Israel dapat hidup damai, berdampingan dengan tetangga Palestina mereka, dalam keselamatan dan keamanan.”

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)